Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menaikkan (upsizing) nilai obligasi dari Rp500 miliar menjadi Rp650 miliar guna mengakomodir adanya kelebihan permintaan selama masa "book building" yang baru saja berakhir pada 6 Agustus 2007. "Untuk mengakomodir banyaknya permintaan yang masuk dalam `book building` maka kami naikkan nilai obligasi menjadi Rp650 miliar, dari rencana semula sebesar Rp500 miliar," kata Direktur Keuangan Bakrie Telecom, Jastiro Abi di Jakarta, Rabu. Jastiro mengatakan, upsizing obligasi tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan BTEL secara keseluruhan, karena tidak adanya risiko fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan sumber pendanaan dalam bentuk mata uang asing, terutama dalam kondisi pasar keuangan belakangan ini yang tengah bergejolak. "Upsizing terhadap obligasi rupiah ini berarti akan mengurangi porsi sumber pendanaan Perseroan dalam bentuk hutang mata uang asing yang dibutuhkan untuk belanja modal (Capex)," katanya. Sementara itu Vice President Investment Banking PT Danatama Makmur, Vicky Ganda Saputra, selaku salah satu Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, mengatakan, timbulnya kelebihan permintaan (oversubscribed) ini juga mengindikasikan keyakinan kalangan investor obligasi terhadap obligasi BTEL sebagai pilihan investasi yang menjanjikan. Menurut Vicky, berdasarkan hasil book building, diketahui sebanyak 53 persen investor obligasi berasal dari kalangan dana pensiun, asuransi, dan reksadana. "Sedangkan sisanya 47 persen berasal dari kalangan investor institusional lain maupun investor ritel," tuturnya. Direktur PT Mandiri Sekuritas, I Wayan Gemuh menambahkan bahwa besarnya permintaan dari investor selama "book building" menunjukkan obligasi BTEL merupakan investasi yang menarik. "Di samping karena memberikan tingkat bunga yang attractive, juga mengindikasikan keyakinan investor dengan performa dan prospek BTEL," ujarnya. Lebih jauh Jastiro mengungkapkan, dana hasil obligasi sebesar Rp650 miliar seluruhnya akan digunakan untuk pemenuhan belanja modal tahun 2007. Capex itu akan digunakan dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas jaringan. "Obligasi ini sangat penting dalam rangka memperluas wilayah layanan, menambah kapasitas, dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi pelanggan," paparnya. Dengan dilakukannya penerbitan obligasi yang telah di-upsizing hingga Rp650 M ini, katanya, Bakrie Telecom telah memenuhi kebutuhan belanja modal (Capex) untuk tahun 2007 yang mencapai 220 juta dolar AS. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007