Mataram, Nusa Tenggara Barat (ANTARA News) - Kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah Mataram belum sepenuhnya pulih hingga pekan keempat setelah gempa, kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram Sudenom, Senin.

Proses belajar-mengajar di sekolah, khususnya tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), belum sepenuhnya aktif, katanya di Mataram.

Murid-murid sudah mulai masuk di beberapa sekolah, namun jumlahnya masih relatif sedikit. Tingkat kehadiran murid di tingkat SD dan SMP, menurut Sudenom, masih di bawah 50 persen.

Sudenon mengatakan dinas tidak bisa memaksa siswa dan guru di daerah terdampak gempa ke sekolah mengingat mereka membutuhkan waktu pemulihan setelah mengalami trauma akibat gempa yang berturut-turut mengguncang Pulau Lombok dan memprorak-porandakan sebagian wilayah itu, merobohkan rumah-rumah penduduk dan bangunan publik termasuk sekolah.

"Sampai sekarang masih banyak orangtua yang membawa anaknya mengungsi, termasuk para guru, dan itu bisa dimaklumi," katanya.

"Tetapi, apabila sampai besok kondisi sudah lebih aman dan baik, diharapkan siswa bisa kembali ke sekolah pada hari Rabu (29/8), dengan tetap melaksanakan kegiatan pemulihan trauma," katanya.

Sudenom mengatakan para pengelola sekolah saat ini rata-rata sudah menjalankan instruksi kepala daerah untuk memperbaiki fasilitas belajar di sekolah yang rusak akibat gempa.

"Agar hal-hal itu tidak mengingatkan kembali anak-anak terhadap bencana gempa yang terjadi," katanya.

Baca juga:
Pembangunan sekolah darurat di Mataram belum memungkinkan
Mataram dapat puluhan tenda darurat untuk sekolah

 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018