Selain itu, untuk selfie, Nokia 6.1 Plus memiliki fitur "Bothie" yang menjadi unggulan dari perangkat tersebut. Fitur ini memungkinkan kamera depan dan kamera belakang untuk aktif secara bersamaan.
Saat Antara menjajal fitur ini, tampilan dalam layar terbagi menjadi dua kolase -- bagian atas menampilkan kamera belakang, sementara bagian bawah untuk kamera depan.
Bothie juga memiliki fitur Dual-Sight untuk menyiarkan langsung ke media sosial -- membagikan kedua sisi cerita secara real time -- sehingga pengguna tidak perlu menyimpan video Bothie untuk kemudian dibagikan di media sosial.
Tidak hanya itu, Bothie juga dibekali fitur kecerdasan buatan (AI) dengan filter, topeng dan persona 3D. Saat dicoba, filter AI bahkan dapat bekerja untuk tiga orang sekaligus yang tampil di kamera depan.
Hasil foto kamera depan juga terbilang baik. Disematkan pula fitur potrait lighting yang memberi efek pencahayaan.
Untuk kamera belakang, Nokia 6.1 Plus didukung kamera ganda dengan konfigurasi 16MP + 5MP. Dibekali depth sensing, ponsel ini dapat menangkap gambar bokeh yang dapat dipilih, dan juga dapat diedit setelah gambar diambil.
Efek bokeh yang dihasilkan terasa natural. Transisi antara objek dengan latar yang diburamkan bisa dikatakan cukup mulus.
Sementara itu, hasil foto tanpa efek bokeh juga terlihat cukup baik, dan dapat menangkap gambar dengan detail.
Hadir dalam ukuran layar 5,8 inci, rasio layar 19:9 dengan ketajaman Full HD+, ponsel ini juga dibalut dengan Corning Gorilla Glass. Hal ini membuat tampilan Nokia 6.1 Plus keren tidak hanya dari depan, tetapi juga dari belakang.
(Video hands on Nokia 6.1 Plus. ANTARA News/Arindra Meodia)
Baca juga: Nokia 6.1 Plus resmi meluncur di Indonesia, harga Rp3 jutaan
Baca juga: Penyebab Nokia 6.1 Plus telat masuk Indonesia
Baca juga: Nokia pertahankan harga meskipun rupiah melemah
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018