Jakarta (ANTARA News) - Lokakarya Pemuda Penggerak Perdamaian yang dilakukan oleh Gerakan Nasional Revolusi Mental bersama Paritas Institut akan diadakan di lima kota guna menjaga keberagaman di setiap daerah.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu, Purwokerto merupakan kota pertama yang menjadi tempat penyelenggaraan lokakarya dan dilanjutkan di empat kota lainnya yaitu Poso, Palangkaraya, Surabaya, dan Medan. 

Pemilihan kota-kota ini didasari atas riset Paritas Institut mengenai kemajemukkan masyarakat yang ada dalam kota tersebut dan potensi konflik yang bisa terjadi.

Direktur Paritas Institut  Pendeta Penrad Siagian mengungkapkan bahwa situasi masyarakat saat ini cenderung muncul keintoleran terhadap perbedaan sehingga mendorong kesadaran bahwa kegiatan semacam ini perlu untuk dilakukan. 

"Alumni dari kegiatan diharapkan menjadi penjaga perdamaian di masing-masing daerahnya," kata Penrad Siagian.

Di hari pertama dan kedua, pemuda-pemuda diberikan pembekalan mengenai gerakan nasional revolusi mental dan kaitannya dengan menjaga kebersatuan di tengah keberagaman, pengukuran kadar intolerasi, serta pembentukkan komunitas sebagai agen perubahan. 

Para pemuda terlihat sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini dan banyak memberikan aspirasi positif terkait kebersatuan dalam keberagaman.

Anggota Gugus Tugas Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental Kemenko PMK Rumadi menuturkan bangsa Indonesia kuat bukan karena sama melainkan keberagaman yang dimiliki.  Dialog positif seperti lokakarya ini ditegaskan juga oleh Rumadi sebagai implementasi nyata salah satu gerakan revolusi mental yaitu Gerakan Indonesia Bersatu.

Rumadi berharap agar semangat membangun persatuan terus digalang oleh pemuda lintas iman tanpa rasa kecurigaan.

"Pemuda merupakan aktor penting dalam penggerak perdamaian di Indonesia dan hendaknya keimanan menjadi spirit bersama yang bisa mempertemukan satu sama lain," kata dia.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018