Jakarta (ANTARA News) - Garin Nugroho bersama Yayasan SET (Sain, Estetika, dan Teknologi) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) memelopori sebuah gerakan masyarakat untuk memantau kinerja televisi melalui kegiatan "Rating Publik" dengan melibatkan 560 orang kelompok terpelajar di 14 kota. Garin dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, mengungkapkan langkah Yayasan SET dan IJTI melakukan pemeringkatan publik dilatarbelakangi kegelisahan masyarakat tentang banyaknya tayangan televisi yang tidak berkualitas dan adanya dominasi pemeringkatan program televisi oleh satu-dua lembaga saja. "Rating Publik perlu untuk menilai kualitas dan kelayakan program itu bagi masyarakat, menjadi bahan masukan bagi media untuk meningkatkan kinerja, dan menjadi alternatif pemeringkatan acara televisi," katanya. Garin mengatakan "Rating Publik" akah dilakukan empat bulan sekali setiap tahun dan hasilnya akan diumumkan kepada masyarakat penyiaran dan publik. Sebanyak 560 orang yang dilibatkan berasal dari berbagai latar belakang profesi yakni dosen/guru, aktivis LSM, jurnalis/redaktur, kalangan profesional/pebisnis, dan pemuka masyarakat. "Yang akan kita ukur adalah kualitasnya, sehingga kelompok terpelajar yang dipilih karena dipandang mengetahui mengenai televisi dan bisa menilai secara kritis program-program televisi,"katanya. Adapun 14 wilayah tersebut adalah DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Makassar, Palembang, Denpasar, Pontianak, Kendari, Jayapura, Banjarmasin, dan Manado. "Usia stasiun televisi kita (Indonesia, red) tidak muda lagi, kan sudah ada yang berusia di atas 17 tahun jadi sudah menginjak remaja sehingga dalam program-programnya juga harus lebih baik dan berkualitas," ujar Garin. Seorang anggota tim "Rating Publik", Fransiskus Surdiasis menjelaskan pemeringkatan ini dilakukan melalui mekanisme "Peer Review Assessment". Melalui metode survey panel, akan mengumpulkan secara reguler pendapat para responden tentang kualitas tayangan program-program televisi. Penilaian kualitas didasarkan pada nilai-nilai keutamaan publik yang diemban oleh media penyiaran. Ada tiga aspek kualitas yang akan dinilai untuk masing-masing program yakni aspek Edukasi, Kepeloporan, dan Patologi Sosial. "Untuk masing-masing aspek itu, responden diminta memberi nilai skor antara 1-7," tambahnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007