Samarinda (ANTARA News) - Tim sukses Walikota Samarinda, Ahmad Amins, nyaris tertipu dana hibah politik sebesar Rp500 miliar. Keenam orang yang mengaku tim penyalur dana hibah untuk suksesi Gubernur Kaltim tahun 2008 itu, berhasil diamankan setelah dijebak melakukan transaksi di Hotel Tepian Samarinda, Jumat malam (24/8) sekitar pukul 22.00 Wita. Dilaporkan, aksi yang dilakukan keenam orang tersebut, bermula saat tim sukses Walikota Samarinda didatangi oleh orang yang bernama Hadi Suyatno (30). Pria itu mengaku utusan orang penting di Jakarta untuk menyalurkan dana hibah politik. Pertemuan pertama berlangsung pekan lalu di Hotel Tepian. Hadi saat itu bersama dua rekannya berjanji akan memberikan dana hibah kepada Ahmad Amins yang mencalonkan diri menjadi Gubernur Kaltim 2008. Tim sukses Walikota Samarinda kemudian diminta membuat proposal kampanye, serta program kerja Tim Sukses dalam rangka pengajuan dana hibah tersebut. Mereka diberi waktu dua hari sebab tim dari Jakarta, salah satu yang disebut akan melakukan verifikasi dan salah satunya disebut-sebut Sekjen DPP PDIP, Pramono Anung dan adik kandung Kapolri yan bernama Hanum juga akan datang. "Mereka mengaku tim penyalur dana hibah politik untuk suksesi Gubernur Kaltim 2008 dan akan memberikan dana itu kepada pak Ahmad Amins cash. Bahkan, salah seorang di antaranya mengaku sebagai Pramono Anung dan adik Kapolri bernama Hanum," kata Tim Sukses Ahmad Amins, Sahar Angka di Samarinda, Sabtu. Melalui SMS salah seorang pelaku kepada Tim Sukses Cagub Kaltim itu, Pramono Anung dikatakan tidak bisa hadir karena ada urusan penting, sehingga pertemuan itu diwakilkan kepada Imam Mudji Burochman (50). "Karena ada kesibukan, Hadi mengaku pak Pramono Anung tidak bisa hadir sehingga diwakilkan kepada Imam yang mengaku orang kepercayaan pejabat di Jakarta yang akan menyalurkan dana hibah itu. Saat saya desak, ternyata mereka saling tuding dan tidak bisa menyebutkan siapa pemilik dana yang akan dihibahkan itu,"kata Sahar Angka. Sahar Angka yang juga Ketua Forkas (Forum Komunikasi Antas Suku) Kaltim itu mensinyalir, keenam orang itu diduga sebagai sindikat penipuan yang sudah mlakukan aksi penipuan di beberapa tempat di Indonesia. Dia berharap,polisi mengusut tuntas kasus itu, sebab Sahar Angka juga menduga ada unsur politik di balik percobaan penipuan tersebut. "Intinya, mereka minta 20 persen dari dana hibah itu dan minta pengganti biaya hotel, akomodasi serta tiket. Walaupun belum sempat kami serahkan uang, tapi ini jelas sudah mengarah ke penipuan," tegasnya. Kasat Reskrim Poltabes Samarinda Komisaris Novi Irawan membenarkan kasus itu. Namun kata Novi Irawan, keenam orang tersebut akan dipulangkan karena tidak memenuhi unsur melakukan penipuan. "Baru percobaan sebab belum ada bukti. Kita amankan satu kali 24 jam, dan setelah kita identifikasi, akan kita pulangkan. Mereka berasal dari Surabaya, dan selama disini, mereka mengaku tinggal hotel," tegas Kasat Reskrim.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007