Jakarta (ANTARA News) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai KPU dan Bawaslu telah bekerja dengan keras, serius dan profesional dalam menyelenggarakan acara deklarasi kampanye damai Pemilu 2019.

"KPU-Bawaslu sudah profesional. Di tempat acara, sekitar panggung, tidak ada bendera parpol sampai Pak Jokowi dan Pak Prabowo meninggalkan tempat acara," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni di Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan memang sempat ada bendera Partai Nasdem dan Gerindra yang dikibarkan relawan di sebelah kiri panggung deklarasi, namun petugas KPU sigap menghampiri dan meminta bendera diturunkan.

Selain itu berdasarkan pantauan, pembawa acara deklarasi kampanye damai yakni publik figur Irgi Fahrezy dan Dona Agnesia juga berkali-kali mengingatkan agar pendukung yang membawa bendera partai untuk tidak mengibarkannya. 

Menurut Raja Juli Antoni, jika memang ada pendukung dari kedua kubu yang masih membawa atribut partai di acara deklarasi kampanye damai, maka hal itu di luar tanggung jawab KPU dan partai politik. 

"Itu antusiasme relawan yang berjalan alamiah. Selama tertib, tidak melakukan kekerasan dan vandalisme tentu itu hak mereka, tidak bisa dilarang," kata dia. 

Mengenai protes Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terhadap KPU terkait masih adanya relawan yang membawa atribut partai politik dalam acara deklarasi kampanye damai, Raja Juli Antoni mengatakan itu merupakan hak SBY. 

"Tentu Pak SBY juga punya hak untuk marah dan kecewa. Nggak apa-apa, kita maklumi saja," kata dia.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018