Perubahan itu terlihat dengan tumbuhnya apartemen di sekitar perguruan tinggi.
Malang, 29/9 (ANTARA News) - Dalam beberapa tahun belakang terjadi perubahan kecenderungan kebutuhan kos mahasiswa, dari menyewa kamar atau rumah ke apartemen.

"Perubahan itu terlihat dengan tumbuhnya apartemen di sekitar perguruan tinggi, seperti di Universitas Indonesia, Universsitas Bina Nusantara (Binus), IPB Dramaga, Bogor, dan lainnya," kata Presiden Komisaris Nayumi Group Rusdi Basalamah di Malang, Sabtu.

Rusdi pada peletakan batu pertama (ground breaking) Apartemen Nayumi Samtower (NST), Yello Hotel dan kawasaan bisnis di Jalan Soekarno Hatta No.18, Kecamatan Lowokwaru, Malang, mengatakan kondisi yang sama juga terjadi di Malang.

Kebutuhan akan apartemen untuk mahasiswa di kota pelajar tersebut relatif tinggi. Setiap tahunnya, terdapat sekitar 45.000 mahasiswa di kota berhawa sejuk tersebut dan sekitar 10 persen atau 4.500 adalah mahasiswa mandiri.

Di Malang sendiri terdapat 62 perguruan tinggi dan 26 di antaranya berada di Kecamatan Lowokwaru, kata Camat Lowokwaru, Imam Badar. 

Pada radius 10 kilometer dari NST, terdapat Universitas Brawijaya, Unisma, Politeknik Malang, UMM dan lainnya.

Setiap tahunnya, mahasiswa baru berebut untuk mendapatkan kamar apartemen yang ditinggal mahasiswa senior yang sudah tamat. Permasalahannya, kebutuhan terus meningkat, sementara untuk tahun ini hanya Nayumi Group yang membangun apartemen di saat bisnis properti masih lesu.

 
Peletakan batu pertama (ground breaking) Apartemen Nayumi Samtower di Malang, Sabtu, (29/9/2018). Pemilik, eksekutif dan perangkat pemerintah kota Malang menekan tombol pasak bumi (latar belakang). (Foto: ANTARA News, Erafzon SAS)


Karena itu, sebelum peletakan batu pertama, NST sudah terjual 35 persen dari 1.070 kamar yang tersusun dalam dua menara (tower) berlantai 23 (Platinum) dan 22 (Emerald). Diharapkan akhir tahun ini sudah terjual 50-55 persen.

Rusdi menargetkan dalam satu tahun, bangunan Yello hotel selesai sejak peletakan baru pertama hari ini dan setahun berikutnya kedua menara selesai.

"Ini komitmen kami untuk segera menyerahkan kunci kamar tepat waktu kepada pelanggan dan mahasiswa baru tahun-tahun berikutnya sudah dapat tinggal di hunian yang nyaman dan aman, serta dekat dari kampus," ujarnya.

Ketika ditanya harga, Rusdi menyasar kalangan menengah yang tidak berat merogoh kocek Rp350 juta untuk tipe studio (satu kamar) dan seterusnya karena nilai investasi akan terus meningkat seiring kebutuhan dan lokasi yang strategis.

Baca juga: Eureka Group kembangkan apartemen bagi mahasiswa IPB

Baca juga: PT PP kembangkan apartemen untuk mahasiswa di Semarang


 

Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018