Palu (ANTARA News) - Suasana haru menyelimuti Shalat Jumat pertama di Palu pasca gempa 7,4 magnitudo mengguncang ibu kota Sulawesi Tengah ini pada Jumat (28/9) lalu.

"Kita semua tahu, beberapa waktu lalu, kota yang kita cintai ini ditimpa cobaan oleh Allah SWT, sebagai orang beriman kita harus sabar dan tawakal menerima musibah ini," kata KH Jayadin S Mahu, khatib salat Jumat di Masjid Raya Lolu, Kota Palu, Jumat, dengan suara bergetar.

Shalat jumat pertama pasca terjadinya guncangan dengan disusul tsunami dua hingga empat meter di Masjid Raya Lolu Kota Palu ini masih tetap dipenuhi jemaah bahkan hingga ke teras masjid.

Terlihat di beberapa sudut ada relawan bencana serta petugas keamanan dari unsur TNI dan Polri, turut mengisi barisan jemaah salat jumat di masjid yang juga ternyata tidak lolos dari bencana tersebut.

Dinding-dinding keramik terlepas di beberapa bagian, juga di tiang-tiang masjid yang terlihat lapisan keramiknya rontok, keretakan terlihat di sudut atas ruangan salat utama yang hanya menempel pada tulang-tulang penyangganya yang sangat rawan rubuh jika terjadi gempa susulan.

Kendati di tengah kondisi rawan, masyarakat tetap menjalankan ibadah salat jumat dengan khidmat terdengar isak tangis di beberapa bagian masjid mengisi prosesi sakral ibadah umat Islam ini.

"Semua pasti bisa dilalui, yakinlah pertolongan itu akan datang," kata KH Jayadin memberi semangat.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018