Brasilia (ANTARA News) - Jair Bolsonaro, calon presiden dari kubu kanan-jauh, pada Jumat menyeru rakyat Brazil memberikan suara kepadanya pada Ahad dan memberinya kemenangan untuk menghindari pemilihan putaran kedua.

Beberapa jajak pendapat menyebutkan calon dari kelompok kiri bisa mengalahkan Bolsonaro.

Dalam pemilihan presiden itu, yang paling membuat Brazil terbelah sejak akhir pemerintahan militer pada 1985, Bolsonaro, mantan kapten angkatan darat pengusung kampanye hukum dan ketertiban, melawan Fernando Haddad dari Partai Rakyat, yang ketuanya dipenjarakan karena skandal korupsi, demikian Reuters melaporkan.

Bolsonaro mengatakan memerlukan enam juta suara untuk bisa menang dengan mayoritas dalam pemilihan pada Ahad. Jika putaran kedua diperlukan, keduanya akan berlaga kembali pada 28 Oktober.

"Ayo hindari putaran kedua," kata dia menyeru pendukungnya dalam pernyataan yang disiarkan langsung melalui halaman Facebook-nya. Dia juga meminta mereka meyakinkan kerabat dan teman-temannya untuk memilihnya.

Baca juga: Kampanye pemilihan presiden Brazil berakhir dengan debat menjelang pemungutan suara

Menurut jajak pendapat Ibope pada Rabu, Bolsonaro unggul sembilan poin daripada Haddad, tapi menunjukkan bahwa ia dapat kehilangan putaran kedua. Jajak pendapat akhir pada Sabtu akan menentukan apakah pemungutan suara putaran kedua akan diperlukan.

Bolsonaro mengatakan kemenangan pada pemilihan Ahad akan memberi dia mandat kuat untuk berkuasa tanpa harus memasuki arena "dagang sapi" dengan partai-partai politik yang diperlukan para presiden Brazil untuk membentuk pemerintahan koalisi.

Sekitar 26 persen pemilih mengatakan belum menentukan keputusan untuk memilih, demikian jajak pendapat paling akhir, yang dikeluarkan pada Kamis Datafolha. Jajak pendapat itu juga menunjukkan kemungkinan Bolsonaro memiliki peluang untuk menang.

Editor: Boyke Soekapdjo

Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018