Kuningan (ANTARA News) - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyatakan realisasi produksi minyak mentah dan kondensat hingga 29 Agustus 2007 baru mencapai 95,54 persen dari target APBN Perubahan 2007 sebesar satu juta barel per hari. Deputi Operasional BP Migas, Dodi Hidayat, di Kuningan, Jabar, Jumat, mengatakan status produksi rata-rata hingga 29 Agustus adalah sebesar 955.363 barel minyak per hari. Angka produksi tersebut terdiri dari minyak mentah 834.991 barel per hari dan kondensat 120.327 barel per hari. Produksi minyak ini sudah memasukkan penggunaan minyak untuk lapangan Duri, Riau, milik PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) sebesar 50.000 barel per hari. Menurut Dodi, belum tercapainya target produksi dikarenakan adanya sejumlah kendala di lapangan. Di antaranya tingginya tingkat merkuri di Lapangan Belanak, Natuna, Kepulauan Riau, milik ConocoPhillips. Awalnya kandungan merkuri di lapangan ini diperkirakan hanya 54 part per billion (ppb), tapi ternyata mencapai 1.200 ppb. "Padahal, alat yang dipasang hanya mampu untuk menangani kandungan merkuri rendah, sehingga perlu penggantian alat," katanya. Akibatnya, produksi minyak Lapangan Belanak turun hampir 50 persen atau antara 10.000-15.000 barel per hari dari target produksi 30.000 barel per hari. Namun, Lapangan Belanak diharapkan akan kembali normal akhir tahun ini. Selain Belanak, Lapangan Poleng, Madura, yang dikelola Pertamina dan Kodeco juga mengalami kerusakan pipa, sehingga produksi menurun 8.000 barel per hari. Kendala lainnya adalah perawatan kompresor di Lapangan BP ONWJ sejak 11 Juli 2007, sehingga produksi turun 139.655 barel dan terganggunya produksi kondensat Lapangan Arun milik ExxonMobil Oil akibat aktifitas pemasangan pipa, sehingga produksi menurun 49.259 barel. Namun, sejumlah lapangan mengalami peningkatan seperti Lapangan Anoa milik Premier Oil sebesar 21.049 barel, beroperasinya tujuh train kilang PT Badak NGL yang menyebabkan adanya tambahan produksi Total E&P Indonesia sebesar 306.745 barel, CNOOC yang menambah produksi 57.288 barel, dan reaktivasi sumur-sumur lapangan Chevron yang membuat produksi naik 26.505 barel. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007