Indeks Dow Jones Industrial Average turun 56,21 poin atau 0,21 persen menjadi berakhir di 26.430,57 poin, dan Indeks S&P 500 turun 4,09 poin atau 0,14 persen, menjadi ditutup di 2.880,34 poin
New York (ANTARA News) - Saham-saham AS bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena kekhawatiran atas kenaikan suku bunga acuan AS meredam sentimen investor.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 56,21 poin atau 0,21 persen menjadi berakhir di 26.430,57 poin, dan Indeks S&P 500 turun 4,09 poin atau 0,14 persen, menjadi ditutup di 2.880,34 poin.

Sedangkan, Indeks Komposit Nasdaq meningkat 2,07 poin atau 0,03 persen, menjadi berakhir di 7.738,02 poin.

Patokan imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun naik menjadi 3,26 persen pada awal perdagangan Selasa (9/10), level tertinggi sejak 2011, sebelum tergelincir menjadi sekitar 3,20 persen.

Investor telah bergulat dengan suku bunga yang lebih tinggi, setelah serangkaian data ekonomi yang kuat keluar pekan lalu.

Tingkat pengangguran menurun menjadi 3,7 persen pada September, dan total lapangan kerja non-pertanian meningkat sebesar 134.000 pekerjaan, departemen tenaga kerja AS mengatakan pada Jumat (5/10).

Pada September, rata-rata penghasilan per jam untuk semua karyawan pada payroll atau penggajian non-pertanian swasta meningkat delapan sen AS menjadi 27,24 dolar AS. Selama setahun, rata-rata penghasilan per jam telah meningkat 73 sen AS atau 2,8 persen.

Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu mengatakan bahwa bank sentral AS memiliki jalan panjang untuk pergi sebelum suku bunga mencapai netral, menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut bisa terjadi dalam waktu dekat.

Data yang kuat dan komentar dari pejabat The Fed dapat menjadi "bullish" untuk ekuitas, tetapi itu datang dengan efek samping memiliki kekhawatiran pada inflasi yang lebih banyak dan kenaikan suku bunga, yang pada gilirannya akan menjadi negatif untuk ekuitas, para ahli mencatat.

Kenaikan imbal hasil obligasi baru-baru ini datang ketika para investor bersiap untuk musim laba mendatang, dengan J.P. Morgan Chase, Citigroup dan Wells Fargo dijadwalkan akan melaporkan hasil kinerja keuangannya akhir pekan ini.

Laba kuartal ketiga diperkirakan akan meningkat 21,5 persen dari periode yang sama tahun lalu. Tidak termasuk sektor energi, estimasi pertumbuhan laba menurun menjadi 18,5 persen, menurut Thomson Reuters.

Baca juga: Wall Street bervariasi di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018