ke depan kita mengharapkan dengan program pengendalian kanker maka yang paling utama adalah skrining dan deteksi dini
Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat Indonesia diimbau untuk memeriksakan diri dan mengobati penyakit kanker ke rumah sakit agar bisa segera ditangani pada stadium awal yang kemungkinan sembuhnya lebih tinggi.

"Satu kesalahan kita di Indonesia ini dalam pengobatan kanker adalah karena rata-rata pasien kita yang datang berobat di Rumah Sakit Kanker Dharmais itu datang dengan kondisi yang sudah stadium lanjut," kata Direktur Utama RS Kanker Dharmais Abdul Kadir di Jakarta, Kamis.

Kadir mengungkapkan sekitar 70 persen pasien  di RS Kanker Dharmais datang dengan stadium lanjut yaitu pada stadium tiga dan empat.

Kondisi tersebut tentunya memerlukan pengobatan yang sangat kompleks, pembiayaan sangat mahal, dan angka kesembuhan sangat rendah tetapi angka kematian sangat tinggi.

"Oleh karena itu ke depan kita mengharapkan dengan adanya program pengendalian kanker  maka yang paling utamakan adalah skrining dan deteksi dini," kata Kadir.

Dengan demikian, pasien sejak awal sudah berikan edukasi tentang gejala-gejala dari penyakit kanker dan berbagai hal lainnya. Kadir mengimbau masyarakat segera memeriksakan diri ke rumah sakit, bukan ke pengobatan tradisional yang justru akan memperlambat proses pengobatan hingga kanker menjadi stadium lanjut.

"Dengan adanya program JKN-KIS, di mana pembiayaan ditanggung pemerintah, maka kami harapkan mereka secepatnya datang ke fasilitas-fasilitas kesehatan jangan lagi terlalu percaya pada pengobatan-pengobatan tradisional atau tabib dan sebagainya," ujar Kadir.

Kadir menegaskan pentingnya untuk mengedukasi masyarakat bilamana ada gejala-gejala yang mencurigakan untuk segera ke rumah sakit guna memastikan apakah penyakit kanker atau bukan.

Kadir mengatakan saat ini hampir 4 persen dari seluruh populasi penduduk Indonesia mengidap penyakit kanker.

Dia menyebut sekitar 42 persen dari total pasien kanker di Indonesia ialah pengidap penyakit kanker payudara. Sementara yang kedua tertinggi yang dialami oleh wanita adalah kanker serviks dengan sekitar 12 persen dari total pasien.

Baca juga: Indonesia adopsi penanganan penyakit kanker di tingkat Asia
Baca juga: Tingkat kelangsungan hidup penderita kanker meningkat

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018