Jakarta, (ANTARA News) - Sebanyak 19 kapal dan tiga helilopter dikerahkan dalam pencarian pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang Jawa Barat.

Direktur Operasional dan Latihan Basarnas Birgadir Jenderal Marinir Bambamg Suryo Aji di kantor Basarnas Jakarta, Senin, mengatakan proses pencarian korban dan bangkai pesawat dibagi menjadi dua area pencarian dengan luas total 124,3 mil laut atau 230,2 kilometer.

"Wilayah prioritas dua untuk searching permukaan melalui heli dan kapal yang bukan melakukan pencarian bangkai pesawat, daerah prioritas satu khusus untuk pencarian bangkai pesawat," kata Suryo.

Daerah pencarian prioritas satu seluas 62 mil laut atau 114,8 kilometer.

Sebanyak empat kapal dikerahkan untuk pencarian di daerah prioritas satu yaitu KRI Rigel 933 milik TNI AL, Kapal Baruna Jaya milik BPPT, KN SAR Basudewa Jakarta, dan Kapal Pertamina yang memiliki peralatan untuk mendeteksi bangkai pesawat yang berada di dasar laut.

Sementara tiga helikopter dan 15 kapal lainnya yang berasal dari Basarnas, Kementerian Perhubungan, Polair, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Indonesia, dan Bea Cukai.

Pencarian melalui penyelaman dihentikan sementara untuk malam hari dan akan dilanjutkan besok pagi. Total personel gabungan penyelam dari Basarnas dan TNI AL sebanyak 150 orang.

Suryo mengatakan timnya sudah melakukan pencarian melalui penyelaman di koordinat tepat di mana Lion Air JT 610 melakukan kontak terakhir, namun penyelam tidak menemukan apa-apa.

Baca juga: Basarnas prioritaskan evakuasi korban kecelakaan Lion Air
Baca juga: Basarnas terjunkan penyelam cari Lion Air JT610

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018