jangan memaku pohon di lingkungan kita termasuk memasang 'banner'. Pohon itu memroduksi oksigen untuk kita. Semakin banyak pohon semakin bagus oksigennya
Oleh Destyan Hendri Sujarwoko dan Asmaul Chusna

Kediri, Jatim,  (ANTARA News) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak warganya untuk tidak memaku pohon, sebab selaiin melanggar peraturan juga menyebabkan pohon menjadi rusak.

"Kami imbau pada seluruh masyarakat jangan memaku pohon di lingkungan kita termasuk memasang `banner`. Pohon itu memroduksi oksigen untuk kita. Semakin banyak pohon semakin bagus oksigennya," katanya dalam acara deklarasi "Cabut Paku Untuk Palu" di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu.

Pihaknya mendukung penuh kegiatan "Cabut Paku Untuk Palu" ini. Hasil dari cabut paku di pohon-pohon bisa dikumpulkan lalu ditimbang dan uangnya bisa dimanfaatkan untuk disumbangkan pada korban bencana alam di Sigi, Palu dan Donggala, Sulteng.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri Nurkhamid mengatakan satpol mempunyai inisiatif untuk mengadakan kegiatan cabut paku di pohon. Kegiatan itu juga melibatkan masyarakat termasuk para pelajar di kota ini.

"Kami lakukan sosialisasi bahwa kegiatan pasang paku di pohon itu ada larangannya. Kami tertibkan sekaligus sosialisasikan bahwa memaku di pohon tidak boleh," kata dia.
 

Lebih lanjut, ia mengatakan para remaja juga sangat penting memahami berbagai macam aturan di Kota Kediri, sehingga mereka tidak akan melakukan hal-hal yang sudah dilarang. Mereka dilibatkan, karena para pemuda adalah generasi muda penerus bangsa.

"Saat ini adalah Hari Pahlawan, jadi waktunya juga tepat. Kami ingin meningkatkan semangat patritotisme, nasionalisme dan cinta NKRI. Kami juga ingin menumbuhkan rasa sosial membantu yang terkena musibah dengan kegiatan 'Cabut Paku Untuk Palu' ini," kata dia.

Nurkhamid mengatakan kegiatan cabut paku itu dilakukan di seluruh wilayah Kota Kediri. Para pelajar diajak bersama-sama untuk mencabut paku yang masih tertancap di pohon dan hasilnya dikumpulkan.

Selain paku, Satpol PP Kota Kediri juga menerima berbagai macam barang bekas misalnya besi bekas. Seluruhnya dikumpulkan di mako Satpol PP. Hingga kini, sudah sekitar 200 kilogram baik dari paku maupun besi bekas lainnya terkumpul.

Satpol PP juga berencana melakukan pengumpulan donasi untuk besi bekas hingga akhir November 2018. Jika sudah akan dijual dan uangnya disumbangkan untuk korban gempa.

Sebelumnya, Satpol PP juga melakukan penggalangan dana dari warga untuk korban bencana alam baik di Lombok maupun di Sigi, Palu dan Donggala. Proses pengumpulan bantuan dilakukan di Dinas Sosial Kota Kediri. Barang yang dikumpulkan ada yang berupa uang tunai maupun barang seperti baju bekas dan bahan makanan. 

Baca juga: Kediri anggarkan Rp4 miliar untuk kembangkan hutan kota
Baca juga: BPBD Kediri tangani pohon ambruk timpa rumah

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko dan Asmaul Chusna
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018