Semen Indonesia Trail Run 2018 ini memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan ajang lari lainnya. Lokasinya di kawasan pabrik semen dan area pascatambang, sehingga pelari akan mendapat pengalaman baru dengan melintasi jalan tanah dan bukit yang me
Gresik (ANTARA News) - Lomba lari bertajuk "Semen Indonesia Trail Run 2018" yang berlangsung di kawasan area pabrik dan bekas tambang PT Semen Gresik di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Minggu, tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI.

Piagam MURI kategori lomba lari trail pertama di kawasan pabrik semen dan area bekas tambang itu diserahkan Senior Manager MURI Jusuf Ngadri kepada Ketua Penyelenggara Semen Indonesia Trail Run 2018 Sigit Wahono, usai perlombaan.

"Ini adalah rekor ke-8.733 yang tercatat di MURI. Lomba lari seperti ini memang baru pertama kali diselenggarakan," kata Jusuf Ngadri.

Dalam catatan Jusuf Ngadri, perlombaan yang memperebutkan total hadiah Rp135 juta ini diikuti lebih dari 1.300 peserta putra/putri, terdiri nomor 10 kilometer sebanyak 984 orang dan nomor 21 kilometer (half maraton) sebanyak 324 orang. Termasuk dalam peserta itu sembilan pelari dari Amerika Serikat, Kenya, Bolivia, Turki, dan Thailand.

Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Agung Wiharto ditemui usai perlombaan mengatakan, lomba lari trail di kawasan area pabrik semen dan bekas tambang ini merupakan yang kedua diselenggarakan perusahaannya, setelah yang pertama tahun 2016.

"Semen Indonesia Trail Run 2018 ini memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan ajang lari lainnya. Lokasinya di kawasan pabrik semen dan area pascatambang, sehingga pelari akan mendapat pengalaman baru dengan melintasi jalan tanah dan bukit yang menanjak. Selain itu, para pelari juga mendapatkan pengetahuan mengenai aktivitas yang ada di pabrik semen," kata Agung Wiharto yang turut menjadi peserta di nomor 10K.

Melalui ajang lomba lari ini, lanjut Agung, diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan Semen Indonesia.

"Pengelolaan pabrik dan pascatambang yang baik mampu memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Saat ini, kawasan bekas tambang dapat dimanfaatkan sebagai kawasan industri, lahan hijau dan waduk penampung air," tambahnya.

Sementara itu, Sutikno, pemenang lomba 10K kategori putra, mengatakan bahwa lomba lari di area pabrik semen dan bekas tambang ini memiliki tantangan tersendiri dibanding lomba lari biasanya, terutama jalur lomba yang dilintasi.

"Jalurnya lombanya naik turun dan menantang. Pemandangannya juga asyik," kata Sutikno yang menyelesaikan jarak tempuh 10 kilometer dengan catatan waktu 40 menit 22 detik dan berhak membawa pulang uang hadiah sebesar Rp10 juta.

Sementara peringkat kedua mendapatkan hadiah Rp7,5 juta dan posisi ketiga Rp5 juta. Sedangkan untuk nomor 21K, pemenang lomba diganjar hadiah Rp20 juta, urutan kedua Rp15 juta dan peringkat ketiga Rp10 juta.

Usai perlombaan, para peserta dihibur artis penyanyi ibukota Astrid, DJ Yoren, Harun & Friends, Marching Band Semen Indonesia, dan CSS LITTLES (Chearleader SMA Semen Gresik).

Berikut para pemenang lomba Semen Indonesia Trail Run 2018:

- Kategori/nomor 21K putra

1. Hamdan Sayuti, catatan waktu 1 jam 42 menit 14 detik

2. Richo Galih, catatan waktu 1 jam 44 menit 25 detik

3. Umar Ali Sofyan, catatan waktu 1 jam 45 menit 07 detik



- Kategori/nomor 21K putri

1. Vera Febrianti, catatan waktu 1 jam 57 menit 32 detik

2. Sinta Wanti, catatan waktu 2 jam 09 menit 36 detik

3. Elizabeth Wallace, catatan waktu 2 jam 15 menit 18 detik



- Kategori/nomor 10K putra

1. Sutikno, catatan waktu 40 menit 22 detik

2. Ari Swandana, catatan waktu 40 menit 23 detik

3. Freda Aji Wicaksono, catatan waktu 41 menit 26 detik



- Kategori/nomor 10K putra

1. Ambar Winarsih, catatan waktu 50 menit 42 detik

2. Ilmi Kurniawati, catatan waktu 53 menit 26 detik

3. Andiva Wardani, catatan waktu 56 menit 28 detik

(D010/T004)

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018