Jakarta (ANTARA News) - Total tabung yang telah dibagikan oleh PT Pertamina kepada masyarakat sebagai bagian konversi minyak tanah ke gas mencapai 825 ribu buah. "Saat ini sudah ada 825 ribu tabung yang dibagikan baik untuk rumah tangga maupun usaha mikro," kata Deputi Direktur Pemasaran PT Pertamina, Hanung Budya, pada sosialisasi penggunaan tabung gas tiga kilogram, di Jakarta, Senin. Dia mengatakan apa yang dilakukan oleh Pertamina adalah melaksanakan apa yang telah diprogramkan oleh pemerintah. Untuk mengatasi kelangkaan saat ini, pihaknya mencoba memperbaiki pasokan gas tiga kilogram di masyarakat. "Pasokan kita perbaiki, pangkalan dilipat gandakan, suplai ditambah, dan konsinyasi dilakukan. Jadi diharapkan tidak ada kesulitan lagi untuk mendapatkan gas tiga kilogram," katanya. Menurut dia, sejauh ini Pertamina sudah menarik minyak tanah sebanyak 70 ribu liter untuk dikonversi dengan tabung gas tiga kilogram. Dikatakannya laporan dari pihak keluarga yang telah melaksanakan konversi cukup baik. Rata-rata dari konversi yang telah dilakukan, yang biasanya menggunakan satu liter minyak tanah per hari dapat menghemat Rp25 ribu per bulannya. Selain itu, dia juga mengemukakan masyarakat yang menggunakan kompor gas mengaku memasak jauh lebih cepat, dapur tidak kotor, dan lebih ramah lingkungan. Menanggapi masih adanya laporan tabung gas yang meledak, dia mengatakan penggunaan tabung gas hanya bermasalah jika selang gas bocor karena digigit tikus atau karena ruang yang terlampau kedap karena ventilasi kurang. "Tabung LPG lebih aman. Di Indonesia sendiri sudah puluhan tahun tabung gas LPG digunakan dan tidak ada masalah, justru yang `jebluk` biasanya kompor yang menggunakan minyak tanah," katanya. Sosialisasi konversi minyak tanah di Kemyoran yang dilakukan Pertamina dihadiri 500 ibu rumah tangga dan pengusaha mikro, di Jakarta Pusat. Lebih dari 50 persen dari penduduk setempat merasa senang menggunakan gas dibanding minyak tanah, karena lebih hemat dan cukup aman digunakan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007