dengan menggunakan tol Trans Jawa yang kini bisa ditempuh hingga sekitar waktu 10 jam dengan ruas tol yang sudah tembus dari ujung ke ujung, maka barang yang dikirim dari Jawa Timur ke Jakarta atau sebaliknya juga akan tiba dengan keadaan segar
Jakarta, (ANTARA News) - Direktur Utama BUMN Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra, meyakini bahwa pembangunan ruas jalan tol seperti Trans Jawa dan Trans Sumatra bakal membuat efek ganda yang bisa melipatgandakan aktivitas perekonomian nasional.

"Tol itu akan jalan dan bisa meng-`generate` (membangkitkan) ekonomi di seluruh atau di sekeliling jalan tol," kata I Gusti Ngurah Putra dalam wawancara di kantor Waskita Karya di Jakarta, Kamis.

I Gusti Ngurah Putra mencontohkan, dengan menggunakan tol Trans Jawa yang kini bisa ditempuh hingga sekitar waktu 10 jam dengan ruas tol yang sudah tembus dari ujung ke ujung, maka barang yang dikirim dari Jawa Timur ke Jakarta atau sebaliknya juga akan tiba dengan keadaan segar.

Selain itu, pengiriman truk barang yang tadinya hanya satu rit sekarang bisa menjadi dua rit yang berarti juga meningkatkan produktivitas.

Dirut Waskita Karya juga menuturkan mendapat pemahaman dari konsultan yang memberitahukan kepadanya bahwa ruas tol North-South di Malaysia, setelah beroperasi lebih dari 10 tahun, ternyata juga bisa membangkitkan hingga sekitar 30 persen dari PDB negara jiran tersebut.

Menurut dia, dengan pemerintah juga membangun selain jalan tol yaitu perluasan jaringan listrik, air, atau pun pelabuhan yang bisa melakukan ekspor-impor, hal itu juga akan menghasilkan "multiplier effect" atau efek ganda hanya dari membangun beragam infrastruktur itu.

Mengenai makna dari pembangunan ruas tol bagi Waskita, Dirut menyatakan bahwa hal itu menunjukkan kinerja perusahannya yang luar biasa dan dengan pertumbuhannya yang juga luar biasa, karena dengan total memiliki sekitar 1.000 kilometer yang dikerjakan sekitar empat tahun.

"Waskita Karya itu dibangun strateginya oleh manajemen bukan sebagai operator jalan tol, tetapi sebagai developer," ucapnya.

Sebagaimana diwartakan, pembangunan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Merak (Banten) hingga Banyuwangi (Jawa Timur) merupakan salah satu kesuksesan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan janji meningkatkan konektivitas antardaerah.

Sesuai target awal, akhir 2018 seluruh ruas jalan tol Trans Jawa akan beroperasi dari Merak hingga Surabaya sepanjang 870 kilometer dan saat ini 640 kilometer telah beroperasi.

Sisanya sepanjang 230 kilometer terbagi menjadi lima ruas yang akan beroperasi secara bertahap hingga akhir tahun 2018.

Kelima ruas tol tersebut yakni ruas Tol Sragen-Ngawi (51 km) pada pekan kedua November 2018, kemudian ada Pemalang-Batang (33 km), Batang-Semarang (75 km), Salatiga-Solo (32 km), Wilangan-Kertosono (39 km), yang semuanya paling lambat beroperasi pada pekan kedua Desember 2018.

Sementara itu, untuk Tol Surabaya hingga Banyuwangi sepanjang 280 Km saat ini telah beroperasi sepanjang 43 km. Diharapkan tahun 2018 akan bertambah sepanjang 52 kilometer dan sisanya 185 km ditargetkan rampung secara bertahap pada tahun 2019.

Dengan perwujudan Tol Trans Jawa itu, dinilai satu demi satu peningkatan jaringan konektivitas di negara Indonesia ini semakin terwujud, dan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru akan bermunculan.

Hal tersebut dinilai akan diikuti dengan distribusi barang dan jasa yang semakin lancar, serta efisiensi dalam hal logistik dan distribusi, serta dalam efisiensi waktu dan jarak tempuh.
 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018