Dublin, Irlandia (ANTARA News) - Rumah tangga di Irlandia diperkirakan akan mengeluarkan rata-rata 2.690 euro (3.050 dolar AS) selama musim belanja Natal tahun ini, yang merujuk seluruh Desember, demikian satu laporan pada Senin (3/12).

Jumlah tersebut akan berarti kenaikan 3,3 persen dibandingkan dengan masa yang sama tahun lalu, kata laporan itu, yang disiarkan oleh Retail Ireland, kelompok terbesar pengecer Irlandia dengan anggota yang mengoperasikan lebih dari 3.000 toko di seluruh negeri tersebut.

Laporan memperkirakan bahwa seluruh sektor pengecer di Irlandia akan mencapai penjualan secara keseluruhan 4,65 miliar euro pada Desember, yang berarti kenaikan 150 juta euro dibandingkan dengan musim belanja Natal sebelumnya.

Thomas Burke, Direktur Retail Ireland, mengatakan kenaikan penghasilan sekali pakai, jumlah yang memecahkan rekor dan penurunan harga adalah faktor pengendali utama di balik pertumbuhan tahun ini.

Laporan tersebut mengutip data statistik resmi yang mengatakan pendapatan di Irlandia naik 4,4 persen pada semester pertama 2018, setelah pertumbuhan 5,7 persen pada 2017, menurut laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.

Seluruh angka lapangan kerja di negeri itu tumbuh sebanyak 66.700 sampai akhir September tahun ini, katanya. Ditambahkannya, sekarang ada lebih banyak orang yang bekerja dibandingkan dengan kapan pun dalam sejarah negeri tersebut.

Harga barang konsumen di Irlandia memperlihatkan penurunan dari tahun-ke-tahun sebesar 0,8 persen selama 10 bulan tahun ini. Kondisi tersebut diperkirakan mendorong konsumen Irlandia untuk membelanjakan lebih banyak uang selama musim belanja Natal tahun ini, kata laporan itu.

Meskipun musim belanja Natal tahun ini kelihatan menjanjikan, para pengecer juga mesti siap menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh penjualan daring, katanya. Membuat penjualan daring mereka sendiri adalah gagasan yang bagus buat para pengecer, tambahnya.

Menurut laporan itu, pertumbuhan dalam saluran penjualan daring di Irlandia berjalan 10 kali lebih besar dibandingkan dengan kios tradisional dan seluruh jumlah pengeluaran perdagangan elektronik di negeri tersebut diperkirakan melebihi 16 miliar euro pada 2018. (1 euro = 1,134 dolar AS).

Baca juga: Orang Asia habiskan Rp400-an ribu untuk hadiah Natal

 
Editor: Chaidar Abdullah

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018