Jakarta (ANTARA News) -  Pemerintah Kota Jakarta Barat bekerja keras mengurangi jumlah lokasi banjir dan genangan dari sekitar 60 titik yang telah terdeteksi.

"Ada beberapa lokasi genangan dan banjir yang menjadi langganan, sekitar 60-an. Kita upayakan kurangilah jumlah titiknya dan durasi genangan itu," ujar
Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi di Jakarta, Selasa.

Terkait banjir yang terjadi di sejumlah kawasan di Jakarta Barat, Rustam mengakui saluran-saluran air belum berfungsi optimal, walaupun sudah sejak awal dirinya memerintahkan jajaran pemerintah kota untuk menanganinya.

Selain itu, sempitnya saluran-saluran air juga turut menyumbang andil banjirnya sejumlah kawasan Jakarta Barat, terutama wilayah Kecamatan Kebon Jeruk yang paling terkena dampak.

"Semua saluran air di Jakarta Barat menjelang musim hujan terkondisikan dengan baik dan mampu mengalir dengan baik. Tetapi masih (banjir) seperti itu, kenapa? Sudah sempit, kecil, termasuk masyarakatnya juga sama-sama harus kita bagikan kepeduliannya. Banyak bangunan-bangunan, seperti itu kondisinya," kata Rustam.

Namun, Rustam menyebut banjir dan genangan tersebut cepat surut. Hal tersebut menandakan meski saluran air dikatakan menyempit, tetapi masih berfungsi sebagaimana mestinya.

"Alhamdulillah itu (banjir dan genangan) tidak lama. Hujan, genang, begitu hujan surut, surut juga. Artinya 'kan berfungsi memang saluran ini menyempit kondisinya," katanya. 
Baca juga: Kelurahan Kapuk Jakbar tergenang akibat hujan
Baca juga: Sejumlah pohon tumbang akibat hujan Jakarta
Baca juga: Jakbar tunggu pemerintah pusat normalisasi sejumlah kali

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018