Beirut (ANTARA News) - Uni Emirat Arab (UAE) siap membuka kembali kedutaan besarnya di Damaskus pada Kamis, kata Kementerian Penerangan Suriah.

Langkah itu akan menjadi dorongan besar diplomatik bagi Presiden Bashar al-Assad dari negara Arab, yang pernah mendukung penentangnya.

Kedutaan UAE ditutup sejak bulan-bulan awal perang saudara Suriah, yang meletup pada 2011.

Belum ada pernyataan dari pejabat UAE.

Wartawan, melalui kabar dari Suriah, diundang untuk meliput pada pukul 13.30 waktu setempat, pembukaan kembali kedutaan di distrik Abu Rummaneh di Ibu Kota Suriah itu.

Uni Emirat Arab menjadi salah satu dari negara-negara di kawasan yang mendukung berbagai kelompok yang memerangi Assad, kendati peranannya tidak sebesar Arab Saudi, Qatar atau Turki, kata sumber-sumber di kalangan pemberontak.

Hampir delapan tahun sejak konflik muncul, Assad telah kembali mengambil alih kendali atas banyak wilayah Suriah dengan dukungan penting dari Rusia, Iran serta kelompok-kelompok dukungan Iran, seperti Hizbullah Lebanon.

Pada awal bulan ini, Presiden Sudan Omar al-Bashir menjadi kepala negara Arab pertama yang melakukan kunjungan ke Damaskus sejak konflik Suriah mulai bergulir.

Liga Arab menangguhkan keanggotaan Suriah pada 2011.

Parlemen Arab, awal bulan ini, menyeru Suriah untuk kembali menjalankan fungsinya. Seruan yang sama sebelumnya disuarakan di media negara Mesir selama berbulan-bulan.

Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, diplomat kawakan Mesir, pada April mengatakan bahwa penangguhan keanggotaan Suriah adalah keputusan "terburu-buru".

 Baca juga: Kedutaan Besar Rusia di Damaskus dibom dua kali


Sumber: Reuters
Editor: Tia Mutiasari/Boyke Soekapdjo

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018