Motegi, Jepang (ANTARA News) - Pembalap Australia, Casey Stoner, secara sensasional merebut gelar juara dunia MotoGP untuk pertama kalinya setelah finis di depan pembalap Italia, Valentino Rossi, di Grand Prix Jepang, Minggu. Pembalap berusia 21 tahun itu finis di urutan keenam, memupuskan harapan Rossi untuk mencegah pembalap Ducati itu meraih gelar juara dunia, karena pembalap Yamaha itu hanya menduduki urutan ke-13 di trek Motegi yang licin. Stoner menjadi juara dunia pertama bagi negaranya sejak Mick Doohan memenangi mahkota 500cc terakhir kelimanya pada 1998 dan juga menjadi pembalap termuda kedua yang menjuarai kelas utama dalam sejarah olah raga itu. Begitu roda sepeda motor Stoner menyentuh garis finis, kru pit Ducati menari-nari kegirangan, sementara pabrik motor Italia itu merayakan gelar pertama MotoGP mereka. Ducati juga menjadi tim non-Jepang pertama yang merebut gelar kelas utama sejak MV Agusta memenangi kejuaraan 500cc pada 1974. "Sedikit menggembirakan karena kami benar-benar tidak menduga mendapatkannya pada lomba ini," kata Stoner, yang mulai start dari urutan kesembilan, sementara Rossi berada di barisan paling depan. "Kemudian Valentino mendapatkan masalah yang datangnya demikian cepat. Saya benar-benar tidak menduga menjadi juara dunia hari ini. Saya ingin menyatakan `terima kasih` banyak kepada setiap orang yang berkaitan dengan karir saya," katanya. Rekan satu tim Stoner asal Italia Loris Capirossi memenangi balapan yang dipenuhi insiden itu dalam waktu 47 menit 5.484 detik untuk kemenangan berruntun ketiganya di Jepang. Pembalap Prancis Randy de Puniet di urutan kedua untuk Kawasaki dengan waktu 47:16.337 dan pembalap Spanyol Toni Elias pada posisi ketiga menggunakan Honda dengan waktu 47:17.100. Catatan waktu Stoner, 47:36.663 hampir tidak relevan ketika berusaha menghindari kesulitan dalam balap 24 lap di sirkuit "Twin Ring" dengan kecepatan tinggi itu. Pembalap Australia itu yang perlu finis di depan Rossi untuk merebut gelar, menambah keunggulannya atas pembalap Italia untuk tidak dapat diatasi 83 poin dengan menyisakan tiga lomba. Rossi tetap berpeluang tipis dengan menang di Portugal pekan lalu, tapi juara lima kali juara dari kelas utama itu mengalami gangguan teknis setelah start yang gemilang. Ketika sepeda motor kedua Rossi mengalami gangguan rem, Stoner berlomba dengan hati-hati untuk menghindari risiko melenceng keluar jalur. Pembalap Honda Dani Pedrosa mengalami hal itu, meluncur ke gravel ketika tinggal 10 lap dan sekaligus mengakhiri harapannya untuk merebut gelar. Stoner, yang sedemikian jauh sudah memenangi delapan dari 15 lomba musim ini, mengantongi 297 poin dengan Rossi 214. Pedrosa merebut 188 poin dengan menyisakan lomba di Australia, Malaysia dan Spanyol. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007