Industri makanan dan minuman yang menerapkan 100 persen 4.0 memang belum ada. Tapi, ada yang mulai dari bagian produksinya dulu, logistik atau penjualan
Bengkulu (ANTARA News) - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menilai revolusi industri 4.0, yang digalakkan pemerintah melalui Making Indonesia 4.0, memiliki banyak manfaat bagi industri.

"Ini sangat membantu meningkatkan daya saing. Artinya, dari sisi produksi bisa menurunkan waste, produksi jadi lebih terpantau, dan logistik lebih rapi," kata Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman saat dihubungi di Bengkulu, Sabtu.

Menurut Adhi, beberapa industri makanan dan minuman di Indonesia mulai menerapkan program industri 4.0 di beberapa lini usahanya.

"Industri makanan dan minuman yang menerapkan 100 persen 4.0 memang belum ada. Tapi, ada yang mulai dari bagian produksinya dulu, logistik atau penjualan," paparnya.

Adhi menambahkan, industri makanan dan minuman, yang siap menerapkan revolusi industri ini adalah perusahaan besar yang memiliki cukup modal.

Padahal, lanjutnya, ia juga telah mendorong perusahaan menengah hingga kecil untuk mengimplementasikannya, sehingga dapat merasakan manfaat yang sama.

Tahun ini, ia percaya akan makin banyak industri makanan dan minuman yang menerapkan sistem 4.0 dalam usahanya. Terlebih, jika insentif fiskal berupa super deductable tax dapat segera disetujui.

"Kalau insentif fiskal itu sudah keluar, pasti akan lebih banyak yang akan mengimementasikannya," tukas Adhi.

Baca juga: Gapmmi sebut industri makanan dan minuman tumbuh sesuai proyeksi
Baca juga: Indeks pembelian naik, pengusaha optimistis industri kian bergairah

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019