Jakarta (ANTARA News) - PT Freeport Indonesia (PTFI) diprediksi akan menghasilkan laba sebesar 2 miliar dolar AS saat kondisi perusahaan stabil, yakni sekitar tahun 2022.

“Kalau 2019-2020 turun (penerimaan) ya jangan dimarahin. Kalau nanti sudah stabil labanya itu bisa 2 miliar dolar AS,” kata Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum Budi Gunadi Sadikin pada diskusi publik bertajuk Kembalinya Freeport ke Indonesia di Jakarta, Rabu.

Dirut BUMN yang mengambilalih PTFI ini menambahkan, laba perusahaan bahkan diprediksi bisa menembus 2,36 miliar dolar atau setara Rp33,04 triliun pada 2034.

Saat itu, Freeport Indonesia akan membayar pajak sebesar 1,2 miliar dolar per tahun untuk negara.

“Nanti Kementerian yang dipimpin Ibu Sri Mulyani akan menerima 1,2 miliar dolar AS dari PPh Freeport Indonesia,” ungkapnya.

Budi memaparkan, cadangan emas Freeport Indonesia masih cukup besar. Untuk Grasberg Open Pit memang akan segera habis pada tahun ini. 

Namun, selain Grasberg, ada tambang tembaga dan emas lainnya di kawasan Freeport Indonesia seperti area pertambangan dengan nama Kucing Liar dan Blok B yang sampai saat ini belum digali.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019