Jakarta (ANTARA News) - Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan menyatakan pembangunan dinding penahan air (turap) di lokasi jebolnya tanggul Kali Pulo yang dimulai Selasa akan selesai dalam waktu tiga minggu.

Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan Holi Susanto saat ditemui di Jakarta, Selasa, mengatakan pasukan biru — nama jajaran SDA — memulai pembangunannya turap untuk mengganti penahan sementara yang dipasang pada saat tanggul jebol, Minggu malam.

Sekitar enam petugas turun ke lokasi, Selasa pagi, dan mulai menurunkan material, serta melakukan penggalian untuk membuat fondasi di areal sekitar terpasangnya penahan sementara.

Holi menjelaskan hambatan pengerjaan turap, di antaranya cuaca. “Kalau hujan (pengerjaan) berhenti sementara.” 

Sementara ini, crucuk — struktur tiang-tiang kayu dolken dan tumpukan karung pasir  - masih menjadi penahan air Kali Pulo agar tak masuk ke pemukiman.

Tanggul Kali Pulo sempat jebol pada Minggu malam (13/1), merendam RT003 dan RT004 di RW006 Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Air mulai merendam pemukiman warga pada pukul 18.30 WIB, dan beberapa jam setelahnya 20 personel dari Sudin SDA Jakarta Selatan bersama anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Jatipadang dan jajara TNI terjun ke lokasi membuat penahan sementara.

Banjir surut pada pukul 05.10 WIB, Senin (14/1). Tanggul di Kali Pulo sebelumnya sempat jebol pada 2017.

Untuk mengatasi masalah itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan sempat berencana memperkuat tanggul dan memperlebar Kali Pulo. 

Baca juga: Sudin SDA Jaksel berencana buat turap atasi tanggul jebol
Baca juga: Penahan sementara dipasang atasi jebolnya tanggul Kali Pulo

 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019