Mudah-mudahan mungkin targetnya pada 2019, kalau tidak pada tahun 2020
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana  membentuk holding percetakan media dengan konsep operating holding.

"Jadi nanti Insya Allah kita (akan) bentuk holding percetakan media tapi konsepnya operating holding," ujar Kepala Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Mahmud Husein di Jakarta, Rabu.

BUMN-BUMN yang akan tergabung dalam holding itu akan tetap ada, namun nanti ada induknya yang akan mengatur secara strategis bisnis dan grupnya di bawah holding percetakan media.

"Kalau kita maunya secepatnya, tapi ada proses yang harus kita tempuh. Mudah-mudahan mungkin targetnya pada 2019, kalau tidak pada tahun 2020," kata Mahmud saat diwawancarai Antara.

Selain rencana untuk membentuk holding percetakan media, Kementerian BUMN juga saat ini sedang menyusun rencana konsolidasi lima BUMN yang tergabung dalam cluster media atau National Publishing News Corporation (NPNC) yakni Perum LKBN Antara, Perum Percetakan Negara RI (PNRI), PT Balai Pustaka (Persero), Perum Produksi Film Negara (PFN), dan Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).

"Salah satu tujuan kita itu adalah mensinergikan semua sumber daya yang dimiliki masing-masing BUMN ini kemudian menjadi kekuatan, salah satunya seperti pada hari ini Perum PNRI mendapat tugas mencetak Kitab Suci Al-Quran artinya mencetak kitab suci tersebut nanti kita bisa juga bersinergi dengan BUMN lain dalam rangka pemasarannya," ujarnya usai menghadiri peresmian dan peninjauan operasional mesin pencetak Al-Quran milik Perum PNRI.

Menurut Mahmud, terkait dengan program sinergi BUMN pihaknya ingin ke depannya bantuan-bantuan BUMN untuk masyarakat tidak hanya dalam bentuk barang lain namun dalam bisa bentuk Al-Quran karena sangat dibutuhkan masyarakat, terutama bagi masyarakat yang terdampak bencana, pesantren, madrasah dan perguruan tinggi. 

Baca juga: Kembali cetak Al-Quran, Perum PNRI targetkan order pencetakan senilai Rp30 miliar
Baca juga: Konsolidasi BUMN per klaster dianggap menguntungkan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019