Tanam dan hasilnya dijadikan benih lagi. Ini terus berlanjut hingga pada tahun 2021 diharapkan sudah mencapai swasembada bawang putih
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian menyebutkan program tanam bawang putih di kaki Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, mulai menggeliat dengan realisasi pada 2018 seluas 410 hektare.

Dalam kunjungannya di Kecamatan Licin, Banyuwangi, Minggu, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi merinci pada tahun 2018, realisasi tanam bawang putih seluas 410 hektare (ha) terdiri dari 150 ha lewat program APBN dan 260 ha dari program wajib tanam tiga perusahaan, yakni CV Sinar Padang Sejahtera dan CV Anugerah Agro Nusantara Sukses dan PT Lumbung Mineral.

"Potensi areal tanam di Banyuwangi 1.200 hektare baik untuk lahan ketinggian di atas 800 mdpl dan ketinggian medium. Sesuai arahan Mentan Andi Amran Sulaiman untuk menggenjot produksi menuju swasembada 2021, target tanam Bawang putih 2019 Banyuwangi 770 hektare," kata Suwandi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Ia menjelaskan bawang putih yang ditanam dari 2018 seluruhnya diproses untuj dijadikan benih dan akan ditanam pada tahun ini seluas 770 ha dan sebagian benih dijual ke daerah lain, seperti Solok, Jambi dan NTT.

"Tanam dan hasilnya dijadikan benih lagi. Ini terus berlanjut hingga pada tahun 2021 diharapkan sudah mencapai swasembada bawang putih," kata dia.

Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Banyuwangi Choiri mengatakan petani bawang putih menunjukkan semangat menanam dan menyukseskan program ini. Dinas Pertanian sangat aktif melakukan pendampingan kepada petani untuk berproduksi dan memprosesnya menjadi benih.

"Hasilnya pada tahun 2018 sudah menghasilkan benih 385 ton dan sudah disebar hasilnya, sebagian dijual dengan harga benih Rp40.000 per kilogram di petani," kata Choiri.

Pengusaha dari CV Sinar Padang Sejahtera, Tono, mengatakan saat membuka lahan bawang putih, biaya budidaya yang dikeluarkan Rp80 juta per hektare, sedangkan tanam kedua dan seterusnya menjadi Rp40 juta per ha.

"Tahun 2018 tanam 145 hektare melibatkan tenaga kerja petani sekitar 600 hingga 700 orang per hari, kalau panen 1.050 petani. Upah harian dibayar sesuai standar sekitar sini," katanya.

Saat ini jenis benih yang ditanam adalah bawang putih lembu kuning dan lembu hijau benih 500-600 kg per hektare dengan produktivitas 7-8 ton per hektare. Jika diproses untuk dijadikan benih, keuntungan per hektare bisa mencapai Rp15 juta sampai Rp20 juta.

Baca juga: Dinas Hortikultura Kerinci kembangkan sejumlah varietas lokal

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019