Kami agendakan pada April dan Juli 2019. Pelaksanaannya tersebar di tiap kelurahan
Yogyakarta, (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta akan kembali menggelar vaksinasi rabies gratis untuk anjing, kucing dan kera milik warga setempat pada 2019, yang diselenggarakan dua kali.

"Kami agendakan pada April dan Juli 2019. Pelaksanaannya tersebar di tiap kelurahan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto, di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, meskipun Kota Yogyakarta sudah dinyatakan sebagai daerah bebas rabies namun, kegiatan vaksinasi rabies secara gratis tetap harus dilakukan sebagai tindakan pencegahan agar penyakit tersebut tidak kembali muncul.

Pada penyelenggaraan 2018, menurut Sugeng, antusiasme masyarakat untuk mengikuti kegiatan tersebut sangat tinggi, bahkan jumlah anjing, kucing dan kera yang mendapat vaksinasi gratis melebihi target yang ditetapkan.

"Kami pada 2019 menargetkan ada sekitar 2.000 hewan yang mendapat vaksinasi rabies gratis. Pada 2018, banyak warga yang membawa kucing-kucing liar untuk mendapatkan vaksinasi rabies gratis," katanya. 

Pada 2017, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta mencatat terdapat 1.155 anjing dan 640 kucing yang mendapat vaksin rabies.

Sedangkan, pada 2018 tercatat sebanyak 610 anjing, 1.258 kucing dan 12 kera yang mendapat vaksin rabies. 

Sugeng juga menyatakan, tingginya antusiasme masyarakat untuk mengikuti kegiatan vaksinasi rabies gratis juga disebabkan biaya vaksin di dokter atau klinik hewan cukup mahal yaitu bisa mencapai Rp100.000 untuk satu kali suntikan.

"Pemberian vaksin sebaiknya diulang setiap tahun. Oleh karenanya, pada 2019 kami pun kembali menyelenggarakan kegiatan vaksinasi rabies gratis. Vaksin yang digunakan pun berkualitas baik," katanya seraya menambahkan, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta sedang dalam proses pengadaan vaksin. 

Sementara itu, pada 2018 terjadi 19 kasus gigitan anjing ke manusia atau lebih tinggi dibanding 2017 sebanyak enam kasus.

Meskipun demikian, tidak ditemukan penularan rabies di Kota Yogyakarta.

"Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk menangani kasus gigitan anjing. Dinas Kesehatan menangani warga yang menjadi korban gigitan anjing dan kami menangani hewannya," ujar Sugeng.

Hewan yang terindikasi menderita rabies biasanya menunjukkan berbagai gejala seperti perilakunya menjadi lebih agresif dan menggigit.

Manusia yang tertular rabies memiliki risiko kematian. Gejala yang ditunjukkan seperti demam tinggi, agresif, air liur menjadi banyak dan takut air.

"Jika ditemukan ada hewan yang menderita rabies, maka akan kami karantina dan diberi vaksin. Namun, jika kondisinya sudah sangat parah, biasanya akan dimusnahkan untuk mengurangi risiko penularan ke manusia," demikian Sugeng Darmanto.

Baca juga: Menkes dorong produksi vaksin rabies dalam negeri

Baca juga: Wabah flu burung di DIY cenderung menurun

Baca juga: Mengenali dan menghindari rabies

Baca juga: Kementan bantu vaksin rabies gratis di Sukabumi

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019