Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Agum Gumelar menyatakan bahwa Musyawarah Nasional Luarbiasa (Munaslub) untuk mengatasi masalah kepemimpinan di organisasi olahraga terbesar di Tanah Air itu agar tidak dianggap sebagai hal yang luar biasa dan harus dihindari. "Seluruh masyarakat olahraga di Tanah Air, terutama cabang sepakbola agar tidak mengganggap Munaslub PSSI sebagai sebuah tabu dan harus dihindari. Kalau memang memenuhi syarat, bisa saja PSSI menggelar Munaslub untuk mengatasi krisis kepemimpinan," kata Agum, Ketua Dewan Kehormatan PSSI dan juga mantan Ketua Umum KONI Pusat di Jakarta, Sabtu. Agum yang juga mantan Menteri Perhubungan itu mengakui bahwa ia sebenarnya berharap agar jajaran pimpinan PSSI dibawah Ketua Umum Nurdin Halid itu menghubungi dan mengundangnya untuk membicarakan masa depan PSSI. Sejak bulan lalu, Nurdin Halid meringkuh di penjara akibat kasus korupsi dan sejak saat ini, sebagian rapat-rapat yang membicarakan program dan masa depan PSSI digelar di penjara. "Tapi sampai detik ini, tidak ada satu pun pimpinan PSSI yang menghubungi saya. Padahal saya ingin sekali menyampaikan pandangan dan pendapat saya mengenai masa depan PSSI," kata Agum. Ketika ditanya apa yang harus dilakukan oleh seluruh jajaran pengurus PSSI, Agum yang juga purnawirawan jendral bintang empat itu menegaskan bahwa PSSI harus bisa menjaga kepercayaan para stake holder, seperti masyarakat olahraga, sponsor, klub serta kepercayaan dunia internasional, yaitu FIFA, AFC dan AFF. Agum tidak memberikan komentar apakah Nurdin Halid harus mengundurkan sebagai Ketua Umum PSSI karena sudah terbukti bersalah melakukan korupsi dan sudah berada di penjara. "Ini memang aneh tapi nyata," katanya mengutip sebuah judul lagi yang pernah dipopulerkan Obbie Messakh itu ketika ditanya bagaimana mungkin sebuah organisasi olahraga sebesar PSSI bisa berjalan jika ketuanya berada di dalam penjara karena tersangkut kasus korupsi. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak melakukan intervensi ke dalam tubuh PSSI jika ingin mengganti Nurdin Halid karena yang bisa melakukan perubahan hanyalah internal PSSI sendiri.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007