Sebagai publik figur, Maudy sadar bahwa apa yang diucapkan dan dilakukan akan dilihat oleh orang lain, setidaknya para follower di media sosial.
Dari sana, dia mulai sadar harus melakukan sesuatu yang memiliki nilai positif untuk anak muda, salah satunya adalah tentang pendidikan.
"Ada satu turning point yang bikin aku jadi kayak sekarang. Saat aku lulus kuliah, saat itu aku galau mau ngapain di hidup ini, karir gimana, apa kerja kantoran. Di situlah aku refleksi diri dan benar-benar memperhatikan platform yang udah aku kerjakan,” jelas Maudy ditemui dalam peluncuran kampanye Listerine "Ubah dengan Suara" di Jakarta, Rabu.
Maudy melanjutkan, "Aku tiba-tiba menyadari potensi dan kesempatan yang aku punya sekarang ini mendatangkan tanggung jawab sosial setiap aku berbicara. Apa yang aku sampaikan di dunia media sosial harus ada sisi positifnya, harus ada hal baiknya."
Baca juga: Tanpa televisi, Maudy Ayunda nikmati masa kecil bersama buku
Baca juga: Maudy Ayunda: Aku suka belajar
Gadis kelahiran 19 Desember 1994 itu mengatakan senang jika ia bisa terlibat dalam kegiatan sosial seperti menjadi mentor atau pembicara.
"Impian aku waktu SD itu pengin jadi guru. Sekarang aku sudah ada program sosial mentorship juga. Di situ aku sharing dengan anak-anak, aku membantu mereka untuk mengajarkan hal-hal dasar kayak critical thinking, membuat CV dan lainnya," kata Maudy.
Baca juga: "Kina and Her Fluffy Bunny", buku anak pertama Maudy Ayunda
Baca juga: Arti pahlawan masa kini bagi Maudy Ayunda
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019
