Sidoarjo (ANTARA News) - Tanggul lumpur Lapindo di titik 42 di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Sidoarjo yang jebol pada Minggu malam (14/10), Selasa (16/10) ini, kembali jebol. Jebolnya tanggul tersebut mengakibatkan sebagian pemukiman warga di Renokenongo dan Jl. Raya Porong tergenang air lumpur. Humas BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo), Ahmad Zulkarnain, menyatakan bahwa jebolnya kembali tanggul di titik 42 tersebut akibat kawasan sekitar tanggul yang labil. "Kami kini berupaya menutup kembali tanggul yang jebol tersebut. Bahkan kami sudah merencanakan membuat tanggul pengganti titik 42 tersebut. Sementara Deputi Bidang Operasi BPLS, Ir Sofian Hadi Dj mengemukakan, pihaknya telah memperkuat tanggul yang jebol di titik 42 itu. "Tanggul di titik 42 itu jebol, akibat adanya bagian yang retak sehingga ambles (mengalami land subsidence atau penurunan tanah)," katanya mengungkapkan. Ketika dikonfirmasi ANTARA News Surabaya, ia mengatakan, tanggul yang jebol itu sudah dilakukan penguatan pada bagian bawah, sehingga saat ini relatif aman. "Selasa (16/10) pukul 17.00 WIB, mobil saya sudah bisa lewat, karena bagian bawah tanggul yang jebol sudah diperkuat, kemudian jalanan di bawahnya juga sudah dibersihkan," katanya. Untuk selanjutnya, katanya, pihaknya akan memperkuat bagian atas (peninggian) dari tanggul yang jebol itu dan memantau tanggul lainnya sebagai langkah antisipasi. Jebolnya tanggul di titik 42 itu, menyebabkan air dan lumpur menggenangi eks jalan tol Porong-Gempol, sehingga mengganggu jalur alternatif di desa Renokenongo. Jalur alternatif itu dibuka untuk melayani arus mudik lebaran sejak H-7 (6/10) hingga H+7 (21/10) bagi kendaraan golongan 1 (jenis sedan dan MPV). Jalur alternatif itu, bermula dari Jalan Raya Porong melewati Desa Kalitengah-Desa Gempolsari-Desa Renokenongo dan akhirnya keluar di eks jalan tol Porong-Gempol. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007