Tanggul tersebut jebol sepanjang 3 meter akibat tidak mampu menahan luapan angin setelah hujan lebat mengguyur wilayah Banyumas sejak hari Jumat (15/3), pukul 23.00 WIB
Banyumas (ANTARA) - Petugas SAR gabungan melakukan penanganan darurat terhadap tanggul Sungai Angin yang jebol di Grumbul Karet RT02/RW 04, Kelurahan/Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

"Hari ini, kami menyelesaikan penanganan darurat terhadap tanggul Sungai Angin yang jebol pada hari Minggu (17/3), pukul 08.00 WIB,"  kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas, Ady Candra. di Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Senin.

Menurut dia, penanganan darurat terhadap tanggul jebol tersebut melibatkan personel BPBD Kabupaten Banyumas, Tagana Kabupaten Banyumas, Koramil Sumpiuh, Polsek Sumpiuh, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah, KSB Mahameru Desa Watuagung, Lowo Ireng Sumpiuh, Purwokerto Rescue, TRC IKB RAPI, dan Unit Pramuka Peduli Kwarran Sumpiuh.

Ia menjelaskan  tanggul tersebut jebol sepanjang 3 meter akibat tidak mampu menahan luapan angin setelah hujan lebat mengguyur wilayah Banyumas sejak hari Jumat (15/3), pukul 23.00 WIB.

Bahkan hingga hari ini (18/3), kata dia, hujan masih mengguyur sebagian besar wilayah Banyumas dengan intensitas yang tidak menentu karena kadang gerimis dan kadang pula lebat.

"Jebolnya tanggul tersebut mengakibatkan air sungai merendam tujuh rumah warga di lingkungan RT02 RW 04, satu rumah warga RT03/RW 04, serta menggenangi pekarangan milik 13 warga dan menggenangi jalan di wilayah itu," katanya.

Terkait dengan penanganan darurat terhadap tanggul jebol tersebut, Ady mengatakan hal itu dilakukan dengan menggunakan karung berisi tanah yang ditahan dengan patok dari bambu.

"Selain di Grumbul Karet, genangan air juga terjadi di Grumbul Nusapule, Desa Nusadadi, Kecamatan Sumpiuh, akibat luapan Sungai Reja. Air luapan dari Sungai Reja telah menggenangi pekarangan dan akses jalan masuk menuju Grumbul Nusapule," katanya.
 

Petugas UPT BPBD Kabupaten Cilacap Wilayah Kroya mengecek genangan air di area persawahan Desa Mujur, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (18/3/2019) (Foto: Dok. BPBD Cilacap)
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan peningkatan intensitas hujan yang terjadi dalam beberapa hari telah mengakibatkan terjadinya genangan di Kecamatan Sidareja.

"Kemarin memang terjadi genangan di Sidareja, namun hari ini telah surut. Kalaupun masih ada genangan, itu terjadi di area persawahan," katanya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis BPBD Cilacap Wilayah Kroya Edi Purwanto mengatakan berdasarkan pantauan pada Senin (18/3) pagi, sejumlah area persawahan di Desa Mujur, Kedawung, dan Gentasari, Kecamatan Kroya, tergenang banjir.

"Tanaman padi di area persawahan itu belum siap panen, bahkan ada yang baru tanam ulang akibat banjir beberapa waktu lalu. Namun genangan yang terjadi belum sampai memasuki wilayah permukiman," katanya. 

Baca juga: Menteri PUPR janjikan pembangunan tanggul rob Pekalongan selesai Desember

Baca juga: Ratusan rumah terendam air akibat tanggul jebol

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019