JK mengatakan selama ini operasional pelayanan di Pelabuhan Batu Ampar sangat tidak efektif, dengan membebankan biaya-biaya yang tidak diperlukan kepada pelaku usaha
Batam (ANTARA) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tarif pelayanan di Pelabuhan Batu Ampar Batam akan dibuat lebih efisien, bahkan lebih murah dibandingkan biaya logistik di Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta.

"Target kita 250 (dolar AS) untuk biaya itu bisa dicapai, setidaknya tidak lebih mahal dibanding Tanjung Priuk, harus lebih murah dibanding Tanjung Priuk," kata Wapres usai memimpin rapat koordinasi terkait pelabuhan Batam di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Selasa.

JK mengatakan selama ini operasional pelayanan di Pelabuhan Batu Ampar sangat tidak efektif, dengan membebankan biaya-biaya yang tidak diperlukan kepada pelaku usaha.

Baca juga: Presiden Sidak Pelabuhan Bongkar Muat Batu Ampar Batam
Baca juga: Tanjung Priok terapkan sistem baru pembayaran jasa pelabuhan


Selain itu, kondisi peralatan dan fasilitas yang ada di Pelabuhan Batu Ampar juga tidak memadai sehingga biaya handling di Batam menjadi boros.

"Banyak biaya-biaya yang tidak perlu. Karena pelabuhan kita bisa dibilang masih seperti situasi 20-30 tahun lalu, crane-nya masih biasa saja, masih ada gudang yang tidak digunakan lagi, juga biaya kontainer yang masih harus diperiksa di Singapura, sekarang minta diperiksa di Batam saja," jelasnya.

Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Batam pada Februari lalu, Wapres JK mendapat keluhan dari sejumlah pengusaha terkait mahalnya biaya perjalanan kontainer dari Pelabuhan Batam.

Baca juga: IPC terapkan enam fitur digital CRM
Baca juga: Menhub: Priok jadi pelabuhan contoh tekan efisiensi


Untuk kontainer berukuran 20 kaki, biaya transportasinya memakan hingga 470 dolar AS dari Batam ke Singapura dengan waktu tempuh selama tiga jam. Biaya tersebut 88 persen lebih mahal dibandingkan pengiriman dari Jakarta ke Singapura yakni sebesar 250 dolar AS untuk kontainer berukuran serupa.

Turut hadir dalam rapat tersebut antara lain Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, serta Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam Edy Putra Irawady. 

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Apep Suhendar
Copyright © ANTARA 2019