Taman Renungan Bung Karno merupakan salah tempat paling penting dalam sejarah perjalanan berdirinya negara Indonesia
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ende dalam tahun 2019 ini akan memperbaiki Taman Renungan Bung Karno di Kota Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, (NTT) yang merupakan objek wisata sejarah unggulan di daerah itu.

"Tahun ini kami akan perbaiki Taman Renungan Bung Karno yang akan dilengkapi dengan perpustakaan, termasuk juga kita tampilkan ikon pahlawan dari Ende yang sudah diusulkan jadi pahlawan nasional," katanya Wakil Bupati Ende, Djafar Ahmad di Kupang, Minggu.

Bung Karno adalah panggilan karib yang disematkan pada Presiden RI pertama, Ir Soekarno

Djafar Ahmad bersama Bupati Ende, Marsel Petu, berada di Kupang, untuk mengikuti pelantikan Bupati-Wakil Bupati terpilih periode (2019-2024) melalui Pilkada serentak 2018 di Kabupaten Ende. Pelantikan digelar pada Minggu (7/4) yang dipusatkan di Aula El Tari Kantor Gubernur NTT.

Ia menjelaskan, Taman Renungan Bung Karno merupakan salah tempat paling penting dalam sejarah perjalanan berdirinya negara Indonesia.

Di tempat ini, lanjutnya, Soekarno sebagai tokoh proklamator mendapatkan ilham tentang Pancasila yang hingga saat ini menjadi ideologi bangsa dan negara Indonesia.

"Karena itu tempat bersejarah yang menjadi ikon Kota Ende ini kami perbaiki, kami percantik lagi sehingga orang-orang yang datang bisa seharian menikmatinya," katanya.

Ia mengatakan, perbaikan yang dilakukan termasuk untuk Gedung Baraluhi yang akan dijadikan lokasi sinema atau pemutaran film dokumenter tentang Bung Karno.

Djafar menambahkan, Taman Renungan Bung Karno juga merupakan ikon utama yang ditonjolkan dalam kegiatan Parade Kebangsaan sebagai salah satu dari 100 top event pariwisata nasional yang sudah digelar selama lima tahun terakhir.

"Sehingga ketika semua diperbaiki, kami ingin nantinya anak-anak generasi Indonesia bisa liburan dan belajar Pancasila di Kota Ende," demikian Djafar Ahmad.

Baca juga: Ribuan warga rayakan parade kedatangan Soekarno di Ende

Baca juga: Ende tonjolkan tiga ikon selama bulan Soekarno

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019