Gianyar (ANTARA News) - Kemunculan angin puting beliung yang disertai suara gemuruh bagai deburan ombak, sempat diduga bencana tsunami oleh warga yang menetap di kawasan Pantai Ketewel, Kabupaten Gianyar. Akibatnya, puluhan bahkan ratusan orang mendadak lari tunggang langgang ke daerah ketinggian, ungkap beberapa warga di lokasi yang daerahnya terparah dilanda puting beliung di Banjar (dusun) Tengah, Ketewel, Gianyar, Bali, Minggu. Wayan Dangin, warga yang bangunan rumah dan "merajan"-nya (tempat ibadah) nyaris rata dengan tanah akibat disapu angin, mengatakan begitu suara yang menyerupai gemuruh ombak muncul, puluhan tetangganya telah berhamburan keluar rumah. Suasana menjadi semakin panik setelah beberapa orang terdengar meneriakkan "tsunami, tsunami", serta "cepat lari, cepat lari", dan lain-lain. Bersamaan dengan paniknya warga, puluhan rumah mulai "beterbangan" bagian atapnya, bahkan beberapa di antaranya roboh dan nyaris rata dengan tanah, kata Wayan Daging. Tidak hanya rumah penduduk, sekolah dan tempat ibadah, namun amukan angin yang muncul Minggu dinihari sekitar pukul 03.30 Wita itu juga menumbangkan puluhan tanaman keras serta beberapa papan reklame atau billboard yang berdiri di pinggir jalan raya. Sebuah papan reklame cukup besar yang menjulang setinggi kurang lebih 15 meter di Jalan By Pass Gianyar, tumbang menimpa bagian depan sebuah salon kecantikan dan warung makan. Namun beruntung tidak ada korban jiwa dan luka-luka, sehubungan kedua tempat usaha itu masih tutup saat musibah berlangsung. Sekretaris Pemkab Gianyar, Cok Putra Nindya, mengakui kalau sebagian warga di lokasi bencana sempat menduga kemunculan puting beliung adalah tsunami. Akibatnya, mereka menjadi ramai-ramai meninggalkan rumah untuk maksud menyelamatkan diri. Namun demikian, katanya, tidak banyak warga yang cedera karena terjatuh setelah harus tunggang langgang di tengah rasa ketakutan itu. Menurut Cok Nindya, penduduk yang sempat mengalami luka-luka adalah mereka yang tertindih atau "disambar" bagian bangunan yang tiba-tiba roboh. "Mereka yang luka-luka telah kami kirimkan ke RSUD Gianyar untuk mendapatkan perawatan, yang sebagian besar di antaranya kini telah diperbolehkan pulang," kata Cok Nindya. Berdasarkan catatan petugas, puting beliung yang melanda tujuh dusun di Kabupaten Gianyar sempat melukai 22 warga, enam di antaranya harus mendapat perawatan cukup intensif di rumah sakit tersebut. (*)

Copyright © ANTARA 2007