Gianyar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan sempat meninjau kawasan pemukiman, tempat sejumlah rumah warga "terbang" disapu angin puting beliung di Kabupaten Gianyar, Bali, Minggu sore. Didampingi Gubernur Bali, Dewa Beratha, dan sejumlah stafnya, Presiden Yudhoyono menyusuri lorong demi lorong di antara rumah warga yang beberapa di antaranya porak-poranda. Selain menyalami beberapa warga yang menderita luka-luka, Presiden juga berdialog dengan penduduk, seraya meminta agar para korban tabah dan tawakal dalam menghadapi musibah tersebut. Presiden berada di Bali dalam rangkaian kunjungan tiga hari, antara lain akan membuka Konferensi Asosiasi Internasional Kunsultan Politik (IAPC), di Nusa Dua, Senin (12/11). Konferensi yang diikuti sejumlah negara itu akan membahas masalah yang sedang hangat di dunia, antara lain sekularisme, Islam dan demokrasi. Sedikitnya 150 rumah milik penduduk di Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar, Bali, mendadak "diterbangkan" angin puting beliung yang menerjang daerah tersebut, Minggu dinihari. Wartawan ANTARA dari lokasi bencana terparah di Banjar (dusun) Tengah, Ketewel, Gianyar, melaporkan amukan angin yang muncul sejak sekitar pukul 03.30 Wita itu juga mengakibatkan seorang korban tewas dan puluhan warga luka-luka. Korban yang tewas akibat tertimpa pohon tumbang di Jalan Kebo Iwa, Denpasar, diketahui bernama Made Wijana SPt, penduduk Jalan Patih Nambi Utara IV No.11 Kuta, Kabupaten Badung. Diperoleh keterangan, korban yang dinihari itu bermaksud mengantarkan susu kedelai dengan bersepeda motor ke Jalan Kebo Iwa, tiba-tiba dihantam sebatang pohon yang tumbang bersamaan dengan datangnya angin kencang. Wijana yang bagian kepalanya retak berikut sepeda motornya yang ringsek, tewas seketika di tempat kejadian. Sementara amukan angin yang muncul di Kabupaten Gianyar, tercatat melukai sekitar 22 warga bersamaan dengan robohnya tempat tinggal mereka. Hempasan angin kencang itu juga menumbangkan puluhan pohon, mematahkan banyak dahan dan mengobrak-abrik aneka dagangan barang seni, seperti patung dan aneka ornamen rumah di kawasan Jalan Raya Gumicik, Gianyar, hingga kondisinya berhamburan dan sebagian rusak. Sementara sapuan puting beliung di kawasan Jalan Wibisana-Kebo Iwa, Denpasar, membuat empat unit ruangan dan rumah dinas SD 14 Pamecutan rusak parah, terutama bagian atap, reng, dan usuk. Kepala SD 14 Pamecutan, Sudana, menjelaskan kerusakan selain disebabkan sapuan angin, juga tertimpa dahan pohon berukuran besar yang patah dan menimpa bangunan tersebut. Walikota Denpasar, AA Puspayoga, langsung memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum setempat untuk mengirim material bangunan dan melakukan gotong royong memperbaiki gedung SD itu. Di sekitar kawasan itu, sedikitnya 15 rumah dan beberapa tempat ibadah milik warga juga tampak terbang bagian gentengnya, bahkan empat di antaranya ambruk total dan nyaris rata dengan tanah. (*)

Copyright © ANTARA 2007