Jakarta (ANTARA News) - Jak Jazz Festival 2007 di Istora Senayan Jakarta yang dibuka Jumat malam (23/11) mulai dipadati pengunjung pukul 19.00 WIB dan sebagian besar langsung menuju ke panggung utama di dalam gedung Istora. "Saya ingin nonton Carmen, dia penyanyi kulit hitam yang suaranya bagus dan powerful," ujar Mimi, penonton jak jazz dari Pasar Minggu. Memasuki Istora Senayan penonton disambut dengan suasana ala Betawi dengan kehadiran tiga patung besar berbentuk ondel-ondel dan ornamen warna-warni. Sebuah opelet warna oranye ditempatkan di samping ondel-ondel yang masing-masing memainkan piano, saksofon, cello. Sejumlah penonton yang baru masuk tampak langsung berfoto di lokasi yang unik ini. Suasana ala Betawi ini berpadu dengan suara musik jazz yang sayup sayup terdengar dari empat sudut luar gedung Istora, yakni di panggung "Big Stage I", "Big Stage II", "Garden Stage", dan "Jajan Jazz". Sebagian besar penonton duduk di meja-meja bundar di depan panggung sambil bersantai menikmati makanan dan minuman yang dijual di gerai-gerai. Para penonton yang datang di acara ini sebagian tampak masih memakai pakaian kantor, sejumlah pegawai kantor berseragam batik juga tampak menyeruak diantara kerumunan penonton. Bahkan beberapa penonton membawa anak-anaknya. "Saya sengaja membawa si kecil ke acara semacam ini, supaya dia mengenal jazz seperti kedua orang tuanya menyukai jenis musik ini," ujar Santi yang datang bersama suami dan anak Kehadiran Curtis King & band di arena "Garden Stage" membawakan sejumlah komposisi bernuansa jazz dan rock n roll membuat penonton yang duduk di kursi-kursi taman di depan panggung tampak bertepuk tangan dan menggoyangkan badan mengikuti irama musiknya. Sementara di dalam gedung Istora suasananya tidak kalah meriah. Ada tiga panggung utama di dalam gedung yakni "Super Premium Stage", "Ireng Maulana Jazz Lounge", dan "Impro Stage" yang masing-masing menawarkan musik dan suasana yang nyaman. Perhelatan jazz yang dipersembahkan Dji Sam Soe Super Premium ini pada hari pertama menghadirkan penyanyi jazz Carmen Bradford & Rani Singnam (USA-Singapura), Shionoya Satoru, dan Bugs in the Attic secara berturut-turut di panggung "Super Premium". Penampilan Carmen di hari pertama Jak Jazz tampaknya cukup menjadi daya tarik mengingat karakter vokalnya yang unik dan lagu-lagu nostalgia yang dibawakannya seperti dalam lagu "You Don`t Know What Love Is". "Saya rasa Carmen adalah awal yang bagus dalam pembukaan Jak Jazz, beberapa musisi lain yang dihadirkan juga merupakan pilihan yang unik seperti Bugs in the Attic dan Spyro Gyra," ujar seorang penonton yang juga anggota Jakarta JAzz Community, Jurida. Kehadiran lima musisi jazz asal Jepang dalam Shionoya Satoru Grup juga seolah mentransfer luapan energi mereka kepada penonton. Seperti tema Jak Jazz "Paint the Town Jazz", Shionora membawakan jazz dengan sentuhan warna musik klasik, dance, blues, dan latin. "Terima kasih untuk sambutan penonton yang luar biasa ini, kami berjanji akan datang lagi," ujar sang pianis, Satoru. Hingga menjelang tengah malam suasana di sekitar Istora semakin ramai. Sejumlah gerai suvenir Jak Jazz dan gerai makanan juga ramai pembeli.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007