Jakarta (ANTARA) - Tim Masyarakat Relawan Indonesia-Aksi Cepat Tanggap (MRI-ACT) mendirikan lima posko kemanusiaan untuk membantu korban banjir di Provinsi Bengkulu.

"Pengungsian masih masif. Banjir mulai surut, tapi karena banyaknya pemukiman yang terendam, warga masih memilih untuk mengungsi," kata relawan MRI Apra Julianda Poetra seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Posko kemanusiaan tersebut dimaksimalkan untuk mendistribusikan makanan siap saji dan logistik kebutuhan pokok pengungsi.

Posko Kemanusiaan dan Dapur Umum itu tersebar di lima titik terdampak banjir maupun longsor, yakni wilayah Tanjung Jaya RT.003, Sido Dadi RT.005, Tanjung Mas RT.001 dan RT.002, serta Merpati RT.012 yang merupakan daerah terdampak banjir cukup parah.

Selain di pengungsian, sebagian warga juga ada yang bertahan di sekitar rumah dengan mendirikan tenda darurat atau berteduh di posko.

Sementara dari Jakarta, Koordinator Tim Disaster Emergency Response ACT Kusmayadi menyatakan, timnya pun telah mengirimkan personel tambahan, terbang langsung menuju Bengkulu.

"Dampak banjir Bengkulu cukup masif dengan belasan ribu pengungsi. Maka kami turunkan personel tambahan dari Jakarta untuk memperkuat aksi relawan di lokasi bencana," kata Kusmayadi.

Banjir yang menerjang Bengkulu sejak Jumat (26/4) menyebabkan lebih dari 13 ribu warga terdampak banjir dan longsor. Dari jumlah tersebut, 12 ribu jiwa kini masih mengungsi.

Daerah paling parah terdampak banjir meliputi Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kepahiang, Lebong, Kaur dan, Rejanglebong.


Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana hingga Senin (29/4) sebanyak 29 orang meninggal dan 13 lainnya hilang.*


Baca juga: Pemerintah santuni ahli waris 17 korban meninggal banjir Bengkulu

Baca juga: Korban meninggal banjir longsor Bengkulu disebut BNPB 29 orang


 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019