Jakarta (ANTARA News) - Kehadiran tokoh-tokoh dalam parodi Republik Baru Bisa Mimpi (BBM) dalam berbagai kegiatan di daerah termasuk di tengah suasana menjelang Pilkada tidak diarahkan secara eksplisit untuk dukung-mendukung terhadap calon tertentu karena kehadiran Republik BBM semata-mata didasarkan pada perhatian terhadap program-program yang ditawarkan calon dalam Pilkada. "Kedatangan kami bukan secara eksplisit menyatakan dukungan, tetapi untuk mengurai persoalan bersama masyarakat," kata Penasehat Republik BBM Dr Effendy Ghazali di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu. Tokoh-tokoh dalam parodi Republik BBM hadir di Balikpapan untuk silaturahmi dan sarasehan bersama Bupati Kutai Timur (Kutim) Awang Faroek pada Sabtu (1/12) malam. Selain Effendy Ghazali, hadir pula mantan Presiden Republik Mimpi Megakarti, Habudi, Gus Pur dan Suharta serta Wapres Jarwo Kwat. Kehadiran Republik Mimpi berlangsung di tengah persiapan menghadapi Pilkada Gubernur Kaltim pada awal April 2008. Kehadirannya juga di tengah suasana politik yang menghangat karena Awang Faroek yang diunggulkan oleh enam lembaga survei menghadapi tuduhan melakukan penyimpangan APBD tahun 1999. Tuduhan ini dicuatkan untuk kedua kalinya. Awang faroek juga diterpa tuduhan ketika akan mencalonkan sebagai Bupati Kutim. Effendy Ghazali menegaskan, kehadirannya bukan untuk melakukan campur tangan kepada siapapun dalam urusan Pilkada. "Kami sadar tidak boleh melakukan hal itu. Kami hanya tertarik kepada program yang disampaikan calon-calon. Dalam kaitan ini, memang program yang ditawarkan Awang Faroek termasuk memiliki `frametime` sehingga memudahkan bagi publik untuk mengontrol dan menagih di kemudian hari," katanya. Tanpa dukungan dari Republik Mimpi pun, seorang calon dalam Pilkada akan meraih peluang untuk memenangi kemenangan asalkan memiliki tiga hal utama, yaitu menjalin komunikasi dengan partai-partai politik, program-program yang dapat diterima publik serta mampu menjalin komunikasi dengan pers. Acara silaturahmi dan sarasehan itu disusun layaknya siaran di televisi. Para tokoh parodi tampil di panggung dan dihadapan ribuan pengunjung yang memadati ruang pertemuan. Acara dipandu Iwel-Wel dari Republik BBM diawali dengan sambutan Ketua LSM Kalima Kutim Dany Ruchyat yang menguraikan semakin besarnya dukungan kepada Awang Faroek berdasarkan survei enam lembaga survei dilanjutkan penyampaian visi dan misi Awang Faroek. Acara diwarnai dengan guyonan dan kritikan tetapi tidak lepas dari tawa hadirin. Di akhir pertemuan selama dua jam itu, juga dilakukan tanya jawab dengan masyarakat dan juga dengan pers.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007