Banjarmasin (ANTARA News) - Kebakaran melanda Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa malam menghanguskan 40 buah rumah penduduk di Barito Hilir kawasan Pelabuhan Trisakti. Bencana yang melanda pemukiman penduduk dekat tepian Sungai Barito itu saat terjadi giliran pemadaman listrik dari PT PLN (Persero) Wilayah Kalsel/Kalteng pukul 20.15 Wita dan api berhasil dijinakkan satu jam kemudian atas bantuan beberapa mobil unit Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) di ibukota provinsi tersebut. Usaha pemadaman kebakaran yang terjadi di daerah pinggiran "kota seribu sungai" itu sedikit agak mendapat kesulitan karena lokasi atau tempat kejadian perkara (TKP) sulit terjangkau mobil unit BPK. Sementara suhu udara agak panas karena sejak pagi sampai malam hari tak turun hujan, dan angin bertiup cukup kencang di pinggiran Barito, sehingga kobaran api kelihatannya dengan begitu mudah melalap bangunan yang sebagian besar terbuat dari bahan baku kayu itu, ungkap warga setempat. Dalam peristiwa kebakaran di wilayah Kecamatan Banjarmasin Barat yang mengakibatkan puluhan kepala keluarga (KK) atau ratusan jiwa itu kehilangan tempat tinggal, tidak menimbulkan korban jiwa. Sedangkan asal api masih dalam penyelidikan pihak berwajib atau aparat kepolisian setempat. Begitu pula kerugian material akibat kebakaran itu belum diketahui dengan pasti, tapi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Kebakaran sebelumnya yang melanda ibukota Kalsel pada bulan penghujung 2007, terjadi Minggu malam (2/12) menghanguskan Radio Siaga yang berlokasi di Kompleks Kayu Tangi II, Kecamatan Banjarmasin Utara, mengakibatkan kerugian material juga mencapai ratusan juta rupiah. Kobaran api yang melumatkan sebuah siaran radio swasta di Jalur I Kayu Tangi II Banjarmasin itu juga saat terjadi pemadaman listrik bergiliran. Kebakaran pertama awal Desember 2007 di "kota seribu sungai" Banjarmasin terjadi di daerah Kelayan sempat menghanguskan sebuah rumah penduduk setempat, yang kejadiannya juga saat giliran pemadaman listrik dari PLN.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007