Nakhon Ratchasima (ANTARA News) - Secara perlahan, harapan kontingen Indonesia mulai terkuba ketika satu persatu medali emas berhasil diraih. Pada pertandingan yang berlangsung di Bangkok, salah satu penyelenggara pertandingan SEA Games 2007, giliran boling menyumbang emas melalui Tanya Roumimper, Sabtu. Atlet belia berusia 17 tahun yang tampil di nomor single putri dan masih duduk di bangku SMA Santo Aloysius, Bandung itu, mencatat angka total 1.244, untuk menyumbang emas pertama bagi kontingen Indonesia melalui cabang boling, salah satu andalan Indonesia untuk meningkatkan peringkat. Pada pertandingan yang berlangsung di SF Strike Bowl, Ramkhamhaeng, distrik Bangkapi, Tanya mengalahkan andalan tuan rumah Thailand Angkana Netrviseth (1.234). Medali perunggu diraih atlet Malaysia Shalin Zulkifli (Malaysia) yang hanya merebut poin 1.201. "Ini adalah emas pertama saya dan pada SEA Games 2005 di Manila gagal meraih medali. Saya tidak menyangka mampu meraih medali emas," katanya ketika dihubungi usai pertandingan. Sukses yang diraih Tanya cukup mengejutkan karena andalan Indonesia dan atlet senior Putty Insavilla Armein, terpuruk di peringkat ke-12 karena hanya mengumpulkan 1127 angka. Tim Mack, pelatih dari AS yang menangani tim Indonesia memuji penampilan Tanya yang bisa melepaskan diri dari kondisi tertekan. Pada games keenam, Tannya yang memimpin sejak game ketiga, sempat didahului oleh pemain Thailand Angkana Netrviseth sehingga ia hanya berada di posisi kedua. Namun pada game terakhir itu, Tanya mencetak sekitar lima kali strike sehingga mencatat poin di game keenam 206, sementara Angkana hanya meraih 191. Pada pertandingan lainnya di nomor tunggal putra, tim boling gagal menambah emas. Medali emas diraih Singapura melalui NG Qenn (1250 poin), perak jatuh ke tangan Malaysia melalui Alex Liew Zulkifli 1237 poin dan perunggu juga diraih atlet Malaysia (1231). Hasil terbaik putra Indonesia ditempati Rangga Dwichandra meski ia hanya menempati posisi ke-12, disusul Oscar (15) dan Haqi Rumandung (19). Ryan Lalisang, juara Asian Games 2006 Doha, mengalami nasib sial karena terpuruk di peringkat 25 dari total 47 peserta. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007