Nakhon Ratchasima (ANTARA News) - Bagi Indonesia, tiada hari tanpa emas dari cabang atletik SEA Games, setidaknya sampai pertandingan hari ketiga Senin, perolehan medali paling berharga dari cabang itu sudah melampaui target. Dari empat emas yang ditargetkan, cabang ini sudah meraih lima emas. Emas kelima disumbang Dedeh Erawati ketika menjuarai nomor 100 meter gawang putri dengan waktu 13,51 detik. Pelari kelahiran Sumedang 25 Mei 1979 itu berhasil menaklukkan pesaing terdekatnya Siew Wei Moh dari Malaysia (13,61) dan Wallapa Pansoongneun dari Thailand (13,85). Karena perbedaan waktu yang ketat, Dedeh tidak menyadari bahwa ialah yang tampil sebagai pemenang dan tidak terlihat ekspresi kegembiraan yang meluap dari wajahnya. Moment untuk memperlihatkan ekspresi gembira akhirnya pun berlalu begitu saja karena papan pencatat waktu baru mengumumkan hasil beberapa menit kemudian. "Saya sama sekali tidak menduga kalau sayalah yang mencapai finish terlebih dulu karena rasanya semua bersamaan," kata Dedeh, ibu dari satu anak bernama Diva Renata (6 tahun), hasil pernikahannya dengan atlet loncat galang Nunung Jayadi. "Tapi kami sudah berpisah dan belum ada penggantinya," katanya menambahkan. Menurut Dedeh, inilah emas pertamanya setelah enam kali ikut SEA Games. Di Manila 2005, ia harus puas dengan medali perak. Setelah meraih emas, Dedeh yang akan mewakili DKI Jakarta di PON 2008 Kaltim itu mengaku bahwa ia masih menyimpan mimpi yang diakui sulit diraih, yaitu tampil di Olimpiade. "Namanya juga impian, tentu saja itu harus dicapai dengan kerja yang sangat keras," katanya saat ditemui menjelang upacara pengalungan medali di stadion Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Raja. Di stadion inilah, tim sepakbola nasional yang sudah jauh-jauh latihan ke Argentina, terkubur dalam-dalam karena jangankan lolos ke final seperti yang ditargetkan, lolos ke semifinal pun tidak.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007