Hanoi (ANTARA News) - Pelatih tim nasional Vietnam di bawah 23 tahun, Alfred Riedl, Rabu, mundur dari jabatannya, menyusul kekalahan tim asuhannya dari tim lemah Myanmar, sehingga pupuslah harapan Vietnam merebut medali perak di SEA Games, demikian menurut laporan media Vietnam, Kamis. Pelatih asal Austria itu mengatakan selama berada di Vietnam dia telah mengenyam "kemenangan besar dan kekalahan menyakitkan," tulis koran Vietnam Football, seperti dilaporkan DPA. Riedl sebelumnya sudah mundur dua kali sejak menangani klub Vietnam pada 1998. Dia melatih tim dalam merebut tiga medali perak dalam SEA Games sebelumnya, dan ke perfempat-final Piala Asia tahun ini. Ketua Federasi Sepak bola Vietnam, Nguyen Trong Hy, mengumumkan asistennya, Mai Duc Chuong akan bertugas sebagai pelatih sementara. "Saya terkejut dan sedih bahwa Riedl harus mundur dalam situasi seperti ini," kata Chuong dalam wawancara. "Merebut medali perunggu untuk menghibur kekalahan kita harus diwujudkan." Vietnam berpeluang merebut perunggu dengan kemenangan atas Singapura dalam final Jumat. Riedl, yang bermain sebagai striker di Austria Vienna, FC Metz dan Standard Liege, amat terkenal di Vietnam. Saat dia memerlukan ginjal untuk dicangkokkan awal tahun ini banyak penggemar yang secara sukarela ingin jadi donor. Tetapi pelatih asal Austria itu harus mnenerima kenyataan mengingat timnya gagal memuasdan para penggemarnya dan gagal memenuhi harapan dalam kejuaraan internasional. "Lengser adalah sesuatu yang tepat dilakukan Riedl," kata penggemar Le Cong Hoa, menunjuk penampilan tim yang buruk di SEA Games. "Kemampuan pemain mungkin kurang, tapi pelatih harus bertanggung jawab." "Saya pikir Federasi Sepak bola Vietnam terlalu baik mengizinkan dia mundur," kata penggemar lain Tran Van Viet. "Dia seharusnya dipecat. Tapi VFF juga disalahkan. VFF seharusnya punya strategi pengembangan bagi sepak bola nasional, tapi organisasi itu tidak berbuat apa-apa." (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007