Nakhon Ratchasima (ANTARA News) - Sandy Gumulya awalnya sempat berpikir untuk mengundurkan diri dari olahraga tenis, tapi sekarang remaja putri itu jutru mampu menyembahkan medali emas pertama untuk cabang tenis di SEA Games 2007 Thailand. Sandy Gumulya baru saja membuat kejutan dengan mengalahkan petenis tuan rumah Thailand yang mendapat dukungan dari penonton, namun dia tampak biasa-biasa saja, tidak ada ledakan ekspresi yang tampak dari raut mukanya. Namun petenis kelahiran Jakarta 2 April 1986 ini mengungkapkan bahwa dulu dirinya sempat ingin mundur dari olahraga tenis yang telah digelutinya sejak usia delapan tahun. "Dua tahun lalu saya sempat berpikir untuk mundur saja dari tenis, itu karena cedera saya di lutut kanan yang membuat saya khawatir terjadi apa-apa," kata anak pertama dari empat bersaudara pasangan Rudi Gumulya dan Siantiningsih itu. "Tapi kok setelah dilakukan terapi beberapa lama cedera saya membaik dan saya mengubah pikiran saya dan tetap ingin main terus di tenis hingga seperti sekarang ini," kata mahasiswi semester tiga Universitas Tarumanegara jurusan manajemen itu. "Ini SEA Games kedua saya, yang pertama di Manila Filipina saya tidak mendapat medali, makanya ini kejutan bagi saya apalagi lawan saya atlet tuan rumah," kata Sandy yang mengalahkan Nudnida Luangnam dalam final tunggal putri perorangan itu. Ketika ditanya mengapa menyenangi olahraga tenis, atlet yang mengaku saat kecil justru senang basket dan renang itu mengatakan, kenal tenis karena neneknya dulu punya tanah lebih yang dibuat lapangan tenis untuk bermain orang tuanya. "Dulu waktu kecil saya jadi tukang pungut bola ketika ayah main tenis di rumah nenek yang ada lapangan tenisnya," ujar Sandy menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007