Nakhon Ratchasima (ANTARA News) - Thailand, Jumat malam, mengalahkan Myanmar 2-0 untuk merebut medali emas cabang sepak bola dan menjadi juara SEA Games delapan kali secara berturut-turut. Thailand hampir menciptakan gol di menit pertama, tetapi Myanmar juga mempunyai dua peluang emas untuk membuat gol dalam suatu periode pembukaan yang gemilang. Tuan rumah unggul beberapa saat sebelum pertandingan berjalan 15 menit, ketika Anon Sangsonoi berhasil melepaskan diri dari penjagaan barisan belakang lawan dan melepaskan tembakan yang tak dapat dijangkau penjaga gawang Myanmar Kyaw Zin Htet. Gol kedua Thailand terjadi di menit ke-38, berkat sundulan Teeratep Winothai. Myanmar, yang dikalahkan 2-3 di babak grup oleh Thailand, terus melakukan tekanan, tetapi tidak mampu menembus tembok pertahanan lawan untuk menciptakan gol. Di babak kedua, Myanmar menguasai pertandingan dan pemain penyerang mereka, Si Thu Than, terus menjadi ancaman lawan, tetapi mereka tidak mampu menciptakan gol yang mereka perlukan. Thailand tetap berbahaya, saat para pemain depannya terus menciptakan peluang untuk membuat gol, tetapi gagal mencetak gol ketiga. "Medali emas ini melepas semua beban, karena negara secara keseluruhan mengharapkan kami menang," kata pelatih Thailand, Thongsuk Sampahangsit. Thongsuk, yang mengatakan takti di babak kedua dikonsentrasikan di barisan pertahanan dan melakukan serangan balik, mengatakan, "Saya tidak bisa mengabaikan seorang pemain pun yang menonjol dalam pertandingan ini, tetapi para pemain senior banyak membantu." Pelatih Myanmar, Marcos Falopa mengatakan, "Sangat sulit. Mereka benar-benar ingin memenangi kompetisi ini dan mereka bermain di kandang dan mempunyai banyak pengalaman. "Tim saya terdiri atas pemain U-19 dan U-20, tetapi kami sangat bangga ambil bagian dalam kompetisi ini," katanya. Jumat pagi, Singapura menempatkan diri di posisi ketiga dalam kompetisi sepak bola U-23 ini dengan menggulung Vietnam 5-0. Thailand terakhir gagal meraih gelar SEA Games tahun 1991, ketika Indonesia terakhir menjuarai cabang sepak bola pesta olahraga Asia Tenggara dua tahun sekali tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007