Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, ditutup naik 2,13 persen untuk kembali ke level di atas 2.700, mengikuti kenaikan bursa regional selama libur panjang lalu. IHSG BEJ ditutup naik 56,571 poin menjadi 2.714,548 setelah pada 18 Desember 2007 sempat melorot di level 2.646,228 yang merupakan titik terendah selama bulan Desember. Sedangkan, indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, menguat 14,725 poin (2,54 persen) ke posisi 593,735. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa selama libur pasar regional mengalami kenaikan, sehingga pasar BEI mengejar ketinggalannya. Menurut Krisna, turunnya kekhawatiran terhadap pasar kredit di AS telah mendorong kenaikan pasar saham global. Namun, perdagangan seusai libur panjang ini cenderung sepi, hal ini terlihat dari transaksi yang hanya terjadi sebanyak 35.808 kali dibanding sebelum libur yang mencapai di atas 40 ribu kali transaksi. Volume perdagangan mencapai 1,810 miliar saham dan nilai transaksi Rp2,635 triliun. Momen kenaikan regional ini, lanjut Krisna, juga dijadikan para pelaku pasar untuk melakukan "window dreassing" (memperbaiki portofolio sahamnya di bursa) dan mengejar mendekati level rekor tertinggi yang telah tercatat, 2.801,772 (11/12). Kondisi itu telah mendorong pergerakan saham di BEI didominasi saham yang naik sebanyak 125 dibanding yang turun 43, sedangkan 59 stagnan dan 218 tidak aktif diperdagangkan. Kenaikan indeks dipimpin saham unggulan saham Bumi Resources naik Rp250 menjadi Rp6.000, Aneka Tambang terangkat Rp200 ke posisi 4.275, Telkom terdorong Rp50 ke harga Rp10.150, Bank Mandiri naik Rp150 ke level Rp3.475, Bank BCA terangkat Rp250 ke harga Rp7.350, Bank BRI terdongkrak Rp100 ke harga Rp7.350 dan Astra Internasional melambung Rp200 menjadi Rp26.300. Sementara itu, di pasar uang hingga pukul 17:00 WIB, rupiah masih mengalami tekanan dan masih berada di atas Rp9.400, yakni Rp9.420 per dolar AS atau melemah 20 poin dari penutupan sebelumnya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007