Jakarta (ANTARA News) - Jurubicara Deplu, Kristiarto Soeryo Legowo, mengatakan hingga Kamis malam WIB belum menerima laporan mengenai kemungkinan adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan senjata dan bom bunuhdiri yang menewaskan pemimpin oposisi Pakistan, Benazir Bhutto, di Rawalpindi, Pakistan. Dikatakannya, Departemen Luar Negeri (Deplu) sudah menghubungi KBRI Islamabad untuk memantau perkembangan dan sampai Kamis malam belum ada laporan mengenai korban dari kalangan WNI. Kristiarto mengemukakan ia akan terus berhubungan dengan KBRI untuk memantau perkembangan lebih lanjut. Polisi Pakistan mengatakan 16 orang tewas dalam ledakan tersebut. Bhutto (54) meninggal dunia di rumah sakit di Rawalpindi. Televisi Ary-One mengatakan ia tertembak di bagian kepala. Polisi mengatakan seorang pelaku bom bunuhdiri melepaskan sejumlah tembakan kepada Bhutto saat ia meninggalkan tempat unjukrasa di sebuah lapangan. Selanjutnya pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya. "Orang tersebut semula melepaskan tembakan ke arah mobil Bhutto. Bhutto terhindar dari tembakan dan kemudian pembom bunuh diri itu meledakkan dirinya," kata petugas polisi Mohammad Shahid. (*)

Copyright © ANTARA 2007