Malang (ANTARA News) - Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang terjadi sejak Rabu (26/12), hingga Jumat telah menewaskan sedikitnya enam orang dan satu orang dinyatakan hilang. Plt. Kepala Humas kabupaten Malang, Kukuh Banendro, di Malang mengatakan, selain karena tertimbun tanah longsor dan terseret banjir, diantara keenam korban tewas itu meninggal dunia karena tertimpa pohon yang roboh. "Untuk warga yang tewas akibat terseret banjir bandang ada tiga orang, yang tertimbun tanah longsor sebanyak dua orang dan yang tertimpa pohon sebanyak satau orang. Namun ada satu orang lagi yang dinyatakan hilang terseret banjir bandang yang hingga saat ini belum diketemukan," katanya. Korban yang terseret banjir bandang antara lain Ngatii (45) warga Mbambang Kecamatan Wajak, Salim (43) warga desa Kasri kecamatan Bululawang, dan seseorang yang belum diketahui identitasnya yang baru saja ditemukan mengapung di kali Brantas di Kecamatan Pagak. Untuk korban tanah longsor adalah sepasang suami istri warga RT 2/4 desa Sukorejo kecamatan Tirtoyudo kabupaten Malang yaitu Purwanto (42) dan Koriyah (35). Mereka tertimbun longsoran tebing diareal perawahan yang digarap. Dan untuk korban tewas yang tertimpa pohon adalah Kasmiati(34) warga dusun Krajan Kulon desa Purworejo kecamatan Donomulyo dan satau orang yang dinyatakan hilang adalah Hariyono (28) warga RT 4 Cendono Purwosari Pasuruan yang terseret banjir disungai Glidik kecamatan Ampel Gading Malang. Menurut dia, seluruh korban tewas yang telah teridentifikasi langsung diambil oleh keluarganya dan telah dikebumikan. "Pencarian pada korban yang dinyatakan hilang terus dilakukan oleh Satlak PB kabupaten Malang dibantu oleh relawan dari Tagana, PMI dan warga masyarakat. Namun hingga saat ini belum ditemukan," katanya menambahkan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007