Kairo (ANTARA News) - Dua perempuan Mesir meninggal akibat flu burung, kemarin, dan menambah jumlah kematian akibat virus tersebut menjadi empat orang dalam waktu kurang dari satu pekan. Empat korban meninggal itu semuanya perempuan dan mereka diyakini tertular dari unggas yang sakit atau mati di halaman rumah. Firdaus Mohamed Hadad dari provinsi Menoufia, kawasan Delta Sungai Nil, dibawa ke rumah sakit pada Sabtu dan meninggal pada Senin pagi, ungkap pernyataan Kementerian Kesehatan Mesir. "Perempuan itu mengalami demam tinggi dan kesulitan bernafas serta mempunyai infeksi paru-paru sesudah kontak dengan unggas yang dicurigai tertular avian flu," ungkap pernyataan tersebut. "Dia mendapatkan alat bantu pernapasan tetapi meninggal pada Senin dini hari." Selanjutnya, John Jabbour, pejabat pada badan kesehatan PBB (WHO) kantor Mesir, memberitahu Reuters bahwa seorang perempuan lainnya meninggal akibat flu burung di Mesir utara. Kementerian kesehatan menyebut identitas perempuan itu adalah Hanem Ibrahim dari Damietta, juga di Delta Sungai Nil. Kematian-kematian itu terjadi setelah lima bulan lalu kasus terakhir flu burung pada manusia terjadi di Mesir. Jumlah keseluruhan korban yang meninggal akibat virus flu burung H5N1 di Mesir mencapai 19 jiwa. Kasus pertama di negara Arab berpenduduk paling banyak itu terjadi pada awal tahun 2006. Pada Minggu, seorang perempuan Mesir berumur 25 tahun meninggal karena flu burung di kota Mansoura, Delta Sungai Nil, sedangkan seorang lainnya, Ola Younis, meninggal pada Rabu pekan lalu di provinsi Beni Suef. Jabbour mengatakan tingginya tingkat kematian dalam kasus-kasus terakhir tampaknya disebabkan terlambatnya diagnosa akibat pasien dan keluarganya menyangkal telah kontak dengan unggas yang tertular. Pasien kemungkinan besar mampu bertahan jika mereka segera diberi Tamiflu begitu gejala awal muncul, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008