Kotabaru (ANTARA) - Legislatif Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan bersama pemerintah daerah setempat mengusulkan pendirian Politeknik Kelautan dan Perikanan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta.

Wakil Ketua DPRD Kotabaru, Muhammad Arif, Sabtu, mengatakan, pihaknya (unsur pimpinan DPRD) bersama pemerintah daerah yang diwakili Wakil Bupati telah menyampaikan proposal pendirian Poltek Kelautan dan Perikanan ke Kementerian KKP.

"Proposal sudah kami sampaikan dan diterima oleh Dirjen Pengembangan SDM dan Litbang Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Arif.

Sehingga kami lanjut dia, tinggal menunggu jawaban secara formal atas proposal tersebut dari kementerian, yang selanjutnya akan ditindak lanjuti mengenai teknis persiapan-persiapan di daerah.

Dikatakan Arif, keberadaan Poltek Kelautan dan Perikanan bagi Kabupaten Kotabaru sangat penting, mengingat besarnya potensi sumber daya alam di sektor kelautan dan perikanan, sehingga mayoritas penduduknya berprofesi nelayan.

Menurut dia, jika berbicara mengenai kesejahteraan masyarakat, maka harus berbanding lurus dengan kapasitas dan kualitas SDM, oleh sebab itu betapa pentingnya bagi Kotabaru memiliki lembaga pendidikan di sektor ini.

Secara rinci politisi Partai PPP ini mengungkapkan, sementara ini target lembaga pendidikan yang diinginkan untuk jenjang diploma sehingga proposal pendirian Poltek, namun tidak menutup kemungkinan ke depannya bisa ditingkatkan menjadi perguruan tinggi dengan jenjang sarjana (S1).

"Perguruan tinggi berupa Poltek Kelautan dan Perikanan ini nantinya berstatus negeri, karena pendanaannya sepenuhnya dari pemerintah (Kementerian KKP)," ujarnya.

Sebelumnya politisi yang dalam Pemilu 2019 kembali terpilih menjadi legislator di parlemen Kotabaru itu mengungkapkan, banyak alasan menjadikan Kabupaten Kotabaru harus mempunyai lembaga pendidikan berbasis perikanan, salah satunya potensi yang begitu besar.

"Kabupaten Kotabaru yang sebagian besar merupakan perairan laut, sehingga mayoritas masyarakatnya berprofesi nelayan," kata Arif.

Sementara realita tingkat kesejahteraan khususnya perekonomian masyarakat nelayan di daerah-daerah diakui relatif masih kurang.

Di sisi lain, besarnya potensi sumber daya alam khususnya sektor kelautan di Kotabaru belum dikelola secara maksimal, hal itu dikarenakan terbatasnya sumber daya manusia (SDM) yang benar-benar mengerti tentang ilmu perikanan.

"Selain banyak masyarakat khususnya remaja yang mau dan tertarik untuk mendalami ilmu perikanan, tapi kenyataannya sekolah yang khusus mengajarkan bidang ini juga tidak ada di Kotabaru," ungkapnya.

Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019